Rabu 12 Apr 2023 18:14 WIB

OTT KPK terhadap Kepala BTP Jateng Dikhawatirkan Berdampak ke Proyek di Solo

Tugas BTP di pelebaran perlintasan di Pasar Nongko terkait pemindahan palang kereta.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Operasi Tangkap Tangan (OTT). (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Operasi Tangkap Tangan (OTT). (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Taufiq Muhammad mengaku khawatir usai mengetahui adanya OTT yang dilakukan oleh KPK kepada Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I wilayah Jawa Bagian Tengah (BTP Jabagteng) Putu Sumarjaya. 

Taufiq mengungkapkan bahwa rasa khawatir tersebut ada dikarenakan terdapat tiga proyek di mana BTP Jawa Tengah ikut andil. Di antaranya adalah pelebaran perlintasan sebidang Pasar Nongko, Viaduk Gilingan dan Elevated Rail Joglo. 

Kendati demikian, Taufiq menjelaskan belum tahu pasti apakah penangkapan tersebut akan berpengaruh terhadap pembangunan di Kota Solo. Ia mengatakan sedang menunggu informasi kelanjutan akan seperti apa.

"Ya kalau dibilang ketar-ketir atau tidak ya ketar-ketir. Aku yo durung ngerti, belum tahu (menghambat atau tidak), ini saya mau komunikasi dengan BTP sana, tapi dari pelaksanaan belum ada informasi, masih menunggu," kata Taufiq ketika dihubungi, Rabu (12/4/2023). 

Taufiq menjelaskan sampai saat ini pengerjaan masih terus berlangsung. Bahkan ia menyebutkan perlintasan sebidang Pasar Nongko ditargetkan selesai H-7 sebelum lebaran. 

"Ya didoakan saja lah semoga lancar itu karena untuk masyarakat Kota Solo. Kalau pasar Nongko selesai nanti angkutan Lebaran nggak ngunci di sana semua. Target H-7 selesai saat dibuka nanti dishub bikin rekayasa lalu lintasnya," terangnya.

Selain itu, Taufiq menjelaskan bahwa tugas dari BTP di proyek pelebaran perlintasan sebidang di Pasar Nongko hanya terkait pemindahan palang kereta. Sedangkan untuk pengaspalan akan dikerjakan oleh Dinas DPUPR Kota Solo. 

"Yang BTP hanya terkait pemindahan sarana dan prasarana kereta api. Uang ganti rugi sudah dibayar dibantu sama Balai Teknik Perkeretaapian juga," ujarnya. 

"Pekerjaan banyak, viaduk Gilingan kemudian menaikkan rel itu (Eleveted Rail). Tapi terkait proyek itu, saya nggak tahu karena dari Kementerian Perhubungan," jelasnya. 

Sebelumnya, Ada empat orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Semarang pada Selasa (11/4/2023) siang WIB, atas dugaan korupsi di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kemenhub tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2023) pagi WIB.

"Betul, empat orang yang ditangkap sudah tiba di Gedung Merah Putih KPK," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement