REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Otoritas Jasa Keuangan(OJK) menyampaikan kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Bengkulu hingga Februari 2023 mampu tumbuh sangat tinggi yang angkanya melebihi 100 persen (yoy).
"BPRS di Bengkulu tumbuh tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dibanding BPR," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Provinsi Bengkulu Tito Adji Siswantoro di Bengkulu, Rabu (12/4/2023).
Aset BPRS di Provinsi Bengkulu tumbuh sebesar 151,12 persen (yoy), kemudian program kredit yang dikeluarkan BPRS mencapai 189,3 persen (yoy).
Tidak hanya dari sisi pembiayaan, kinerja keuangan BPRS di Bengkulu cukup balans, karena dari aspek tabungan, pertumbuhannya juga melewati angka 100 persen, atau tepatnya 106,85 persen (yoy), dari sisi program deposito, bahkan pertumbuhannya lebih tinggi lagi dibandingkan tabungan, yakni 146,04 persen (yoy).
Kinerja keuangan BPR di Bengkulu juga tumbuh positif, namun tidak setinggi BPRS, untuk aset tumbuh 15 persen, kemudian sisi kredit tumbuh 33,13 persen (yoy).
Untuk program layanan tabungan, kinerjanya memang tumbuh kurang baik dengan yakni minus 0,03 persen. Namun, neracanya cukup seimbang dengan pertumbuhan deposito yang mencapai 96 persen (yoy).
Sementara itu, perbankan baik konvensional maupun syariah di Provinsi Bengkulu, menurut dia juga tumbuh optimistisdengan kinerja 5,98 persen.
Angka tersebut mendekati angka pertumbuhan perbankan secara nasional yang berada pada level 8,66 persen (yoy). Serupa dengan nasional, pertumbuhan di Bengkulu juga ditopang oleh perbankan syariah yang mampu tumbuh mencapai 18,38 persen (yoy).
Sementara, perbankan konvensional di Bengkulu tumbuh sebesar 5,11 persen (yoy). Kinerja perbankan di Bengkulu diprediksi akan terus positif hingga akhir tahun jika melihat tren perkembangan ekonomi setempat yang biasanya lebih tinggi pada akhir tahun dibandingkan dengan awal tahun.