Piala Dunia U-20 yang sebelumnya dijadwalkan bermain di Indonesia kemudian dibatalkan oleh FIFA. Karena adanya penolakan dari dua kepala daerah di Indonesia yaitu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Kejadian ini juga membuat Pengurus Pusat PBSI ikut deg-degan. Karena bukan hal yang tidak mungkin, ada pemain Israel yang bisa mengikuti turnamen bulutangkis yang diselenggarakan di Indonesia.
"Mudah-mudahan adanya penolakan ini jangan sampai terjadi di turnamen bulutangkis. Kita doakan tidak ada pemain Israel di peringkat 32 besar dunia. 50 besar dunia, biar lebih aman," Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Edi Sukarno dalam jumpa pers di Pelatnas PBSI, Rabu (12/4/2023).
Edi menambahkan, jika ada pemain Israel di peringkat 32 besar dunia, bisa mengikuti turnamen-turnamen yang digelar di Indonesia hingga di tingkat international challenge. Kalau dengan adanya pemain Israel, kemudian muncul penolakan, PBSI bisa terkena sanksi dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
"Kalau kita tolak terus, kita dihukum, kita bisa gak ikut Piala Thomas, Piala Sudirman, Olimpiade juga. Gak bisa bayangin PBSI dibanned BWF," kata dia.
Maka itu, dia berharap tidak ada pemain Israel yang ada di peringkat 32 besar dunia dan mendaftar untuk bertanding di turnamen di Indonesia. "Kalau kita gak bisa main di level apapun, repot kita. Jangan sampai ini terjadi di bulutangkis," kata Edi berharap.
Dalam rilis peringkat BWF terbaru pada Selasa (11/4/2023), ada seorang pemain Israel berada di 50 besar dunia di sektor tunggal putra melalui Misha Zilberman. Misha juga pernah mengikuti Kejuaraan Dunia 2015 yang diselenggarakan di Jakarta.