Kamis 13 Apr 2023 03:25 WIB

Apa Arti Status Quo di Masjid Al Aqsa di Yerusalem?

Bagi Israel, status quo mengacu pada perjanjian 1967.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Muslim  Palestina membaca Alquran  ketika polisi Israel dikerahkan di kompleks Masjid Al-Aqsa menyusul penggerebekan di lokasi tersebut selama bulan suci Ramadhan di Kota Tua Yerusalem, Rabu (5/4/2023). Apa Arti Status Quo di Masjid Al Aqsa di Yerusalem?
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Muslim Palestina membaca Alquran ketika polisi Israel dikerahkan di kompleks Masjid Al-Aqsa menyusul penggerebekan di lokasi tersebut selama bulan suci Ramadhan di Kota Tua Yerusalem, Rabu (5/4/2023). Apa Arti Status Quo di Masjid Al Aqsa di Yerusalem?

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Status hukum kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, adalah titik api yang berulang dalam konflik Israel-Palestina. Bagi Islam, kompleks ini merupakan masjid suci ketiga, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Pekan lalu, polisi Israel dilaporkan menggerebek Masjid Al-Aqsa, menyerang dan menangkap jemaah Palestina yang berada di dalam ruang shalat. Roket ditembakkan ke Israel dari Gaza dan Lebanon sebagai pembalasan, yang menyebabkan gejolak singkat dalam kekerasan.

Baca Juga

Untuk memahami bagaimana satu serangan polisi dapat memicu perang, seseorang harus memahami status quo yang mengatur kompleks Masjid Al-Aqsa.

Apa itu status quo?

Seorang ahli hukum Palestina di kota dan kompleks tersebut, Khaled Zabarqa, menyebut Israel tidak memiliki kedaulatan atas Yerusalem [Timur] dan karenanya tidak memiliki kedaulatan atas Al-Aqsa yang berada di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Atas hal itu, hukum internasional menyatakan bahwa Israel tidak berwenang untuk menerapkan status quo apa pun.

Bagi Palestina dan Wakaf, badan yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks Al-Aqsa, status quo berakar pada administrasi situs di bawah Kekaisaran Ottoman. Menurut Nir. Hasson, jurnalis Haaretz yang meliput Yerusalem, hal ini menyatakan bahwa umat Islam memiliki kendali eksklusif atas Al-Aqsa.

Namun, orang Israel melihat hal-hal ini secara berbeda, meskipun hukum internasional tidak mengakui upaya apa pun oleh kekuatan pendudukan untuk mencaplok wilayah yang telah didudukinya.

“Status quo yang dibicarakan orang Israel sama sekali berbeda dari status quo yang dibicarakan oleh Wakaf dan Palestina,” kata Hasson dikutip di Aljazirah, Selasa (11/4/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement