REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Operasi Ketupat Progo 2023 yang dilakukan jajaran Polresta Yogyakarta akan dilakukan selama 14 hari. Operasi ini dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk melakukan pengamanan saat arus mudik, arus balik, dan libur Lebaran nanti di DIY.
"Rencana kita nanti mulai 18 April sampai 1 Mei akan melaksanakan kegiatan Operasi Ketupat Progo 2023," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar di Resto Bumbu Desa, Kota Yogyakarta, Rabu (12/4/2023).
Saiful menyebut pihaknya sudah melakukan persiapan dalam rangka mendukung Operasi Ketupat Progo 2023 ini. Persiapan dilakukan dengan digelarnya berbagai kegiatan operasi, seperti operasi Kamseltibsarlantas terkait dengan pengamanan lalu lintas.
Selain itu, juga dilakukan operasi pekat (penyakit masyarakat) dalam rangka cipta kondisi menjelang Operasi Ketupat Progo 2023. Termasuk operasi dari kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) berupa kegiatan strong point.
"Strong point ini penempatan personel di titik-titik rawan terjadinya kejahatan jalanan, dan berdasarkan waktu terjadinya kejahatan jalanan," ujar Saiful.
Kegiatan strong point ini sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya tindak kriminal. Salah satunya kejahatan jalanan (klitih) yang masih terjadi di Kota Yogyakarta.
"Biasanya kita laksanakan antara pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB dengan sasaran tertentu, tidak semua kendaraan kita hentikan. Ada skala prioritas, kita sasar ini terutama kejahatan jalanan, antisipasi curat, curas, maupun curanmor," jelasnya.