Kamis 13 Apr 2023 12:23 WIB

AS Dukung Kolombia dan Panama Bongkar Jaringan Penyelundupan Imigran

Jalur migrasi utama bagi yang ingin menyeludup ke Amerika Selatan akan ditutup.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Anak-anak imigran yang ditampung dalam pusat detensi di daerah perbatasan di Amerika Serikat
Foto: Forbes
Anak-anak imigran yang ditampung dalam pusat detensi di daerah perbatasan di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pasukan Amerika Serikat (AS) akan membantu rekan-rekan negaranya, Kolombia dan Panama dalam pengumpulan informasi intelijen untuk membongkar jaringan penyelundupan yang beroperasi di hutan lebat Celah Darien. Wilayah dari sebuah rute utama bagi para migran yang menuju ke AS dari Amerika Selatan, kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada Rabu (12/4/2023).

Pejabat tersebut, berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian yang belum dipublikasikan, dengan mengatakan migrasi melalui Darien tidak akan berakhir. namun operasi ini diharapkan memiliki dampak yang signifikan.

Baca Juga

Celah Darien, yang menghubungkan Kolombia dan Panama, merupakan salah satu bagian paling berbahaya dari rute panjang para imigran menuju perbatasan AS.

Para migran dan kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional telah mengecam kekerasan seksual, perampokan dan pembunuhan di hutan terpencil tersebut. Itu belum lagi ditambah dengan bahaya alam yang ditimbulkan oleh ular berbisa dan sungai yang deras.

Pasukan AS dapat membantu dalam menargetkan para penyelundup untuk ditangkap dan menemukan rumah-rumah persembunyian mereka. Yakni tempat para penyelundup menahan para imigran, ujar pejabat tersebut tanpa menyebutkan apakah pasukan AS yang terlibat adalah penegak hukum militer atau sipil.

Amerika Serikat, Panama, dan Kolombia pada hari Selasa telah mengumumkan rencana ambisius selama 60 hari untuk menutup jalur migrasi utama bagi orang-orang yang ingin menyeludup ke Amerika Selatan.

Pejabat tersebut mengatakan periode 60 hari tersebut belum dimulai dan masih dalam pertimbangan. Tetapi upaya tersebut merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas untuk mempersiapkan berakhirnya pembatasan era pandemi dalam mengajukan suaka di perbatasan AS yang akan berakhir pada 11 Mei.

Sekitar 87.000 migran melewati Celah Darien dalam tiga bulan pertama tahun ini, jauh lebih tinggi dari angka tahun lalu yang mencapai 14.000 pada periode yang sama. Tahun lalu mencatat rekor dengan hampir 250.000 orang menggunakan rute tersebut, menurut pemerintah Panama.

Hambatan yang sama yang membuatnya menjadi perlintasan berbahaya bagi para migran akan membuat pihak berwenang tidak mungkin menutupnya sepenuhnya. Jalur ini berupa hutan lebat tanpa jalan sepanjang 60 mil yang digunakan oleh kelompok-kelompok kriminal terorganisir untuk menyelundupkan narkoba dan manusia.

Di sisi Kolombia, pihak berwenang harus mengatasi beberapa titik masuk dan rute penyelundupan yang sudah mapan. Namun, sebagian besar perjalanan terletak di sisi perbatasan Panama di hutan yang jarang dimasuki oleh pihak berwenang. Sebagai gantinya, pemerintah telah mendirikan kamp-kamp di tepi terpencil di mana mereka menerima para migran yang mengalami trauma.

Pernyataan bersama pada hari Selasa juga merujuk pada jalur baru yang sah dan fleksibel bagi puluhan ribu migran dan pengungsi sebagai alternatif dari migrasi tidak teratur, namun tanpa rincian.

Pejabat pemerintah mengatakan bahwa pembukaan tambahan untuk puluhan ribu orang belum ditentukan, namun akan menjadi tambahan dari 30.000 slot pembebasan bersyarat yang saat ini tersedia setiap bulannya untuk warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement