Kamis 13 Apr 2023 22:16 WIB

Akan Go Public, Multivision Milik Raam Punjabi Bidik Pendapatan Naik 30 Persen

Multivision Plus akan melepas 929,2 juta saham atau 15 persen dari modal ditempatkan

Raam Punjabi. PT Tripar Multivision Plus Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang perfilman, khususnya aktivitas produksi film, aktivitas pasca produksi film dan distribusi film serta aktivitas perusahaan holding, termasuk aktivitas pemutaran film melalui anak usaha akan melepas sahamnya 929,2 juta ke publik melalui penawaran umum perdana. Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 929.200.000 saham atau 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana dengan nilai nominal Rp 60 per saham.
Foto: Republika
Raam Punjabi. PT Tripar Multivision Plus Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang perfilman, khususnya aktivitas produksi film, aktivitas pasca produksi film dan distribusi film serta aktivitas perusahaan holding, termasuk aktivitas pemutaran film melalui anak usaha akan melepas sahamnya 929,2 juta ke publik melalui penawaran umum perdana. Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 929.200.000 saham atau 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana dengan nilai nominal Rp 60 per saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Tripar Multivision Plus Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang perfilman, khususnya aktivitas produksi film, aktivitas pasca produksi film dan distribusi film serta aktivitas perusahaan holding, termasuk aktivitas pemutaran film melalui anak usaha akan melepas sahamnya 929,2 juta ke publik melalui penawaran umum perdana. Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 929.200.000 saham atau 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana dengan nilai nominal Rp 60 per saham.

Founder Multivision Plus Raam Punjabi mengatakan harga penawaran yang ditawarkan sebesar Rp 224 --- Rp 250 per saham. Maka demikian, calon emiten dengan kode saham RAAM akan meraup dana segar Rp 232,3 miliar. Perusahaan  menunjuk PT Sucor Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

“Seluruh dana penawaran saham perdana setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perusahaan sekitar 81,60 persen akan digunakan modal kerja meliputi pembiayaan kegiatan produksi film atau web series atau sinetron dan kegiatan pemasarannya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/4/2023).

Selain itu, sekitar 18,40 persen akan dijadikan setoran modal kepada PT Platinum Sinema (dengan porsi kepemilikan saham 99,99 persen) dengan tujuan penggunaan untuk membangun dan mengoperasikan satu teater baru di Kebumen yang sudah mendapatkan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan berusaha dan nomor induk berusaha oleh Pemerintahan Pusat melalui sistem perizinan berusaha berbasis risiko (OSS RBA) dan direncanakan beroperasi pada kuartal II 2023. 

Kemudian, tiga teater baru yang masih dalam proses pemerolehan izin persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan berusaha dan nomor induk berusaha dan direncanakan beroperasi pada 2023 di Banyuwangi, Tabanan, Kualakapuas dan lima teater baru yang masih dalam proses pemerolehan izin persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan berusaha dan nomor induk berusaha dan direncanakan beroperasi pada 2024 di Garut, Padang Sidempuan, Bondowoso, Demak, Pangkalan Bun. 

Jadwal Sementara

Masa Penawaran Awal : 11 – 18 April 2023

Perkiraan Tanggal Efektif : 28 April 2023

Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 3– 5 Mei 2023

Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 Mei 2023

Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 8 Mei 2023

Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 Mei 2023

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement