Kamis 13 Apr 2023 15:34 WIB

19 Juta Jamaah Umroh Padati Masjidil Haram Selama 20 Hari Ramadhan

Arab Saudi disebut telah menyediakan layanan berkualitas tinggi di Masjidil Haram.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam menunaikan umroh di Masjidil Haram, di tengah hujan deras pada bulan suci Ramadhan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Senin (10/4/2023). 19 Juta Jamaah Umroh Padati Masjidil Haram Selama 20 Hari Ramadhan
Foto: REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY
Umat Islam menunaikan umroh di Masjidil Haram, di tengah hujan deras pada bulan suci Ramadhan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Senin (10/4/2023). 19 Juta Jamaah Umroh Padati Masjidil Haram Selama 20 Hari Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Lebih dari 19 juta jamaah umroh tercatat meramaikan Masjidil Haram selama 20 hari Ramadhan. Pemerintah Arab Saudi disebut telah menyediakan layanan berkualitas tinggi melalui Kepresidenan Umum Urusan Dua Suci Masjid.

Berdasarkan data statistik yang dirilis oleh departemen yang bertanggung jawab, jumlah jamaah yang mengunjungi Masjidil Haram telah mencapai 19.608.573 orang hingga Selasa (11/4/2023).

Baca Juga

Wakil kepala divisi yang ditugasi mengevaluasi keunggulan kelembagaan, daya cipta, dan kepemimpinan departemen, Samir bin Saad Al Suwehry, menyatakan jamaah umrah dan peziarah adalah fokus utama dari pekerjaan divisinya.

Dilansir di Bernama, Kamis (13/4/2023), ia menyebutkan layanan tersebut terdiri dari pembagian 1.045.104 botol air zamzam sebanyak 30.257.874 liter. Pihaknya juga melakukan pencucian karpet dan keset menggunakan 655.990 liter larutan disinfektan.

Selain menggunakan 2,6 juta liter disinfektan permukaan, prosedur pembersihan dan sterilisasi di Masjidil Haram juga melibatkan penyiapan 105.810 liter sabun cuci tangan, 103.625 liter cairan desinfektan yang didistribusikan oleh robot, 100.535 liter cairan biocare, serta 653.360 liter cairan disinfektan permukaan.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut memanfaatkan sumber daya manusia dan memberikan bantuan sosial kepada 901.951 jamaah. Inisiatif ini adalah hasil arahan dari Direktur Jenderal departemen Sheikh Abdul Rahman Al Sudais. Pihaknya ingin menggunakan kemampuan manusia dan aplikasi kecerdasan buatan (AI) mutakhir, untuk memberikan peziarah dengan pelayanan berkualitas tinggi, khususnya selama bulan Ramadhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement