Kamis 13 Apr 2023 21:18 WIB

Ganjaran Buruh Berjuang Dorong Harmonisasi di Hubungan Industrial

Kegiatan digelar sebagai upaya mencari konsep hubungan industrial alternatif.

Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) bersama serikat pekerja, buruh, dan perwakilan perusahaan di Subang, Jawa Barat, Rabu (12/4/2023).
Foto: Dok. Web
Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) bersama serikat pekerja, buruh, dan perwakilan perusahaan di Subang, Jawa Barat, Rabu (12/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) kembali menggagas Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) bersama serikat pekerja, buruh, dan perwakilan perusahaan setempat. Kegiatan yang digelar di Aula Sawala Ageung 1 Favehotel Subang, Karanganyar, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu sebagai upaya mencari konsep hubungan industrial alternatif untuk penguatan industri nasional dan kesejahteraan buruh.

Ketua Umum DPP GBB Lukman Hakim mengatakan, forum itu membedah secara mendalam segala permasalahan serta mencari solusi dalam menciptakan hubungan industrial di Indonesia yang harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pekerja dengan perusahaan.

Baca Juga

"Nah forum ini adalah menjadi rangkaian embrio pembentukan Komisi Nasional Hubungan Industrial (Komnas HI). Dan diharapkan dengan forum ini kami bisa membawa atau bisa mencari ide-ide dari grassroot untuk mencari bagaimana bisa membangun hubungan industrial yang baik ke depan," ucap Lukman, dilansir pada Kamis (13/4/2023). 

FMHI ini dihadiri sekitar 100 buruh berasal dari Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri (FSB Garteks), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit (FSP TSK), dan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin (FSP LEM).

Adapun pembicara pada forum ini, Ketua Umum GBB Lukman Hakim, Deputi Politik DPP SPN, Puji Santoso, dan Sekretaris DPK APINDO Subang, Agus Setiawan.

Lalu, Ketua Umum DPP FSB Garteks, Ary Djoko Sulistyo, Wakil Ketua Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM KADIN Subang, Rohmani, HRD Manager PT Willbes Global, Nifsu Syabani, serta HRD Manager PT Pan Pacific Nasia, Nuni Nurindah Sari.

Dalam forum itu, Lukman pun mengumumkan bakal menggelar Musyawarah Akbar Buruh Indonesia di Tennis Indoor Senayan pada 28 Mei mendatang.

Nantinya, dalam agenda besar tersebut GBB akan membentuk Komisi Nasional Hubungan Industrial (Komnas HI), serta menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Buruh Indonesia. 

Menurut Lukman, Komnas HI berfungsi  sebagai badan yang mengatur semua aspek hubungan industrial, keternagakerjaan dengan tujuan penguatan industri nasional dan kesejahteraan buruh. 

"Secara umum tadi dari pembicara sudah satu visi ya bagaimana bisa membangun penguatan di industri nasional dan juga kesejahteraan buruh, dan semua bersepakat bahwa pentingnya Komnas HI ke depan, bisa memaksimalkan dan memberi solusi bagi konflik perburuhan yang selama ini ada," kata Lukman.

Ketua Umum DPP FSB Garteks, Ary Djoko Sulistyo menilai langkah GBB dalam FMHI ini menjadi angin segar bagi kesejahteraan para buruh serta menciptakan hubungan industrial yang baik.

"Saya pikir itu kita sambut dengan baik, sebenarnya banyak lembaga tidak melakukan hal seperti ini ya. Bisa bagaimana memberikan masukan, mencari solusi-solusi terkait dengan kondisi ketenagakerjan di perusahaan-perusahaan yang ada, bagaimana situasi yang berkembang adalah sedang tidak baik-baik saja di industri garmen tekstil dan alas kaki khususnya di situ," kata Djoko.

HRD Manager PT Pan Pacific Nasia, Nuni Nurindah Sari berharap, setelah FMHI dan hadirnya Komnas HI yang digagas GBB dapat membawa harmonisasi hubungan industrial antara pekerja dan perusahaan.

"Sangat bagus sekali membangun (harmonisasi) antara pekerja dan manajemen tentunya biar di sini ada program-program atau ke depannya lebih baik lagi," ungkap Nuni.

"Jangan sampai ke hubungan yang lebih panjang lagi misalkan PHI (pengadilan hubungan industrial), menurut saya itu tidak efektifnya misalkan hubungan industrial sendiri kalau misalkan ada musyawarah kekeluargaan dan di perusahaan juga ada yang namanya LKS bipartit maupun bipartit," kata Nuni menambahkan. 

Pada kesempatan ini, GBB juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah perusahaan di Kabupaten Subang yaitu PT. Nesia Pan Pacific Clothing, PT. Pesat Global, PT. Chenguang Plastic Packaging, dan PT. Youme Indonesia.

"Tujuannya adalah mengawali kerjasama dengan HRD perusahaan tersebut kita membuat program-program jangka panjang dan juga untuk memperluas dukungan untuk Pak Ganjar Pranowo," kata Lukman.

GBB kerap kali aktif merangkul para buruh. Sebelumnya, GBB melakukan penandatanganan kerja sama (MoU) dengan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Tangerang di Training Center SPN, Maja, Kabupaten Lebak, Banten, pekan lalu. 

Tidak hanya melakukan MoU saja, GBB dan SPN melangsungkan kegiatan pemberdayaan yang sekaligus sebagai ajang silaturahmi bersama para buruh di wilayah tersebut.

"Alhamdullilah GBB dan SPN mengadakan acara Bazar Ganjaran di bulan puasa yang diselenggarakan tujuh hari ke depan serta diramaikan dengan kegiatan memancing gratis dan lomba memancing," ujar Lukman, dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement