Jumat 14 Apr 2023 01:35 WIB

Joe Biden: Penyelidikan Dokumen Intelijen yang Bocor Semakin Dekat

The Washington Post melaporkan, orang yang membocorkan dokumen tersebut berusia 20-an

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS Joe Biden pada Kamis (13/4/2023) mengatakan, investigasi penyelidik sudah semakin dekat dengan sumber kebocoran dokumen intelijen yang sangat rahasia. Kebocoran dokumen penting ini diyakini sebagai pelanggaran keamanan paling serius dalam satu dekade.
Foto: EPA-EFE/BONNIE CASH / POOL
Presiden AS Joe Biden pada Kamis (13/4/2023) mengatakan, investigasi penyelidik sudah semakin dekat dengan sumber kebocoran dokumen intelijen yang sangat rahasia. Kebocoran dokumen penting ini diyakini sebagai pelanggaran keamanan paling serius dalam satu dekade.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden pada Kamis (13/4/2023) mengatakan, investigasi penyelidik sudah semakin dekat dengan sumber kebocoran dokumen intelijen yang sangat rahasia. Kebocoran dokumen penting ini diyakini sebagai pelanggaran keamanan paling serius dalam satu dekade.

"Ada penyelidikan besar-besaran yang sedang berlangsung, dengan komunitas intelijen dan Departemen Kehakiman, dan mereka semakin dekat tapi saya tidak punya jawaban," ujar Biden.

Baca Juga

Departemen Kehakiman membuka penyelidikan kriminal formal pekan lalu setelah masalah tersebut dirujuk oleh Pentagon. Reuters telah meninjau lebih dari 50 dokumen, berlabel 'Rahasia' dan 'Sangat Rahasia', tetapi belum memverifikasi keasliannya secara independen. Jumlah dokumen yang bocor kemungkinan mencapai lebih dari 100.

"Saya tidak khawatir tentang kebocoran itu, saya khawatir itu terjadi pada waktu yang bersamaan," kata Biden.

The Washington Post pada Rabu (12/4/2023) melaporkan, orang yang membocorkan dokumen tersebut adalah seorang penggemar senjata berusia 20-an yang bekerja di pangkalan militer. Dokumen itu pertama kali diunggah di grup perpesanan Discord.

Washington Post mengungkap laporan itu berdasarkan wawancara dengan dua anggota grup obrolan Discord.

Discord mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan. Dokumen yang bocor itu mengungkapkan data-data mengenai invasi Rusia di Ukraina. Dokumen tersebut juga mengungkap tindakan AS yang memata-matai negara sekutu, dan musuhnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement