REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri konsisten mendorong penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan upaya ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memperluas dukungan perbankan bagi pelaku UMKM.
Hingga akhir Februari 2023, realisasi kredit UMKM Bank Mandiri secara bank only telah menembus Rp 115,97 triliun. Angka tersebut meningkat 10 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 105,53 triliun.
"Pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor usaha mikro dengan realisasi mencapai Rp 69,68 triliun per Februari 2023, tumbuh lebih dari 4,6 kali lipat bila dibandingkan posisi Februari 2022," jelas Rudi di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Rudi mengatakan, untuk mendorong penyaluran UMKM, Bank Mandiri telah memiliki berbagai strategi yang terus diterapkan secara ekspansif selama beberapa waktu terakhir. Strategi tersebut mencakup pemetaan atau segmentasi pasar calon debitur khususnya pelaku UMKM.
Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan pemetaan risiko dengan memeriksa profil usaha, kemampuan bisnis, dan kondisi keuangan calon debitur. Bank Mandiri menerapkan kredit scoring yang mengacu pada risk appetite perseroan.
"Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kredit yang mungkin timbul di kemudian hari," terang Rudi.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga mengadakan program pelatihan dan pendampingan untuk membantu usaha rakyat meningkatkan literasi keuangan. Hal ini dilakukan agar usaha rakyat dapat memahami pentingnya manajemen keuangan yang baik dan dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik.
Bank Mandiri terus meningkatkan akses layanan keuangan bagi usaha rakyat. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan jaringan Cabang dan Mandiri Agent, menyediakan layanan digital, dan kerjasama dengan nasabah atau debitur wholesale untuk menyalurkan KUR kepada mitra binaan atau value chainnya.