Jumat 14 Apr 2023 04:49 WIB

Viral Kritik Lampung 'Dajjal' Senada dengan Keluhan Warga Atas Jalan Rusak

Warga Lampung menyebut ada jalan yang sudah 10 tahun rusak tidak pernah diperbaiki.

Pengendara memperlambat laju kendaraannya saat melintasi jalan rusak, di Jalan Ryacudu Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (30/3/2019).
Foto: Antara/Ardiansyah
Pengendara memperlambat laju kendaraannya saat melintasi jalan rusak, di Jalan Ryacudu Sukarame, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (30/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Mursalin Yasland

Belakangan viral di media sosial video TikTok pelajar WNI di Australia yang mengkritik Provinsi Lampung 'Dajjal' sebagai provinsi yang tidak maju-maju. Video pengakuan akun TikTok @awbimaxreborn dengan nama Bima tersebut sudah ditonton tiga juta orang lebih.

Baca Juga

Presentasi Bima di TikTok mengambil judul “Alasan Lampung Gak Maju-maju”. Dalam video berdurasi 3 menit 28 detik tersebut justru banyak warganet yang yang membelanya.

"Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri," kata Bima dalam tulisan unggahannya, Rabu (12/4/2023).

Dalam pengakuannya, Bima sendiri berasal dari Lampung dan saat ini masih sebagai pelajar di Australia. Bima mengkritik Lampung tidak maju-maju soal infrastruktur (jalan) yang banyak rusak, dan tidak laik untuk jalan.

Menurut dia, dalam satu kilometer jalan rusak, satu kilometer lagi rusak. Selain itu, banyak jalan-jalan di Lampung yang tambal sulam.

Padahal, menurutnya, infrastruktur khususnya jalan paling umum untuk mobilisasi ekonomi. “Tapi, jalan-jalan di Lampung tuh satu kilometer bagus, satu kilometer rusak,” ujarnya.

Kritik Bima lainnya, yakni pembangunan Kota Baru, sebagai pusat Pemerintahan Provinsi Lampung yang sudah bertahun-tahun mangkrak. Padahal, kata Bima, pemerintah sudah menggelontorkan uang miliaran rupiah untuk membangun Kota Baru tersebut.

"Contohnya Kota Baru dari jaman gue SD sampai sekarang, tidak pernah ada dengar kabar lagi," kata Bima.

Kritik yang lain soal sistem pendidikan di Lampung yang masih lemah. Menurut dia, Lampung tidak kekurangan orang pintar, banyak menteri berasal dari Lampung. Ia mengatakan banyak oknum yang berkontribusi pada lemahnya sistem pendidikan di Lampung. 

Kritik lain soal tata kelola pemerintahan yang lembah, korupsi dimana-mana, birokrasi yang tidak efisien, dan hukum yang tidak ditegakkan, juga masih adanya budaya suap. 

Unggahan Bima itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Gindha Ansori Wayka, seorang advokat di Lampung. Dalam keteranganya, Ginda mengatakan alasan pelaporannya adalah penggunaan diksi 'dajjal.

“Silakan kritik tapi pilihan katanya (diksinya) harus dipilih agar tidak salah,” kata Gindha Ansori Wayka, dalam keterangan yang diterima, Rabu (12/4/2023).

Menurut dia, pihak Polda Lampung yang akan memproses laporannya tersebut. Mengenai benar tidaknya, menurut Gindha, biarlah penegak hukum yang menimbangnya. 

Merespons pelaporan terhadap dirinya, Bima pun mempertimbangkan untuk mengambil visa proteksi dan menjadi warga negara Australia. Hal itu diungkapkan Bima melalui video klarifikasinya di TikTok @awbimaxrebron.

"Well perlu diklarifikasi sampai detik ini gua masih memegang student visa subclass 500 kok. Di video gua yang trending itu, solusi terbaik bagi gua untuk ambil protection visa kalau memang di negara sendiri keselamatan gua gak aman, so gua bisa langsung apply protection visa langsung pastinya apalagi ditambah gua punya bukti yang kuat sebetulnya," tulis Bima.

Dia menjelaskan protect visa itu dilakukan karena untuk melindungi dirinya. Dalam keterangannya, dia juga menyayangkan adanya laporan ke Polda Lampung terkait kritikannya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement