REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat Hari Raya Idul Fitri, orang kerap ingin tampil berbeda dari biasanya. Meski demikian, pengarah gaya (stylist) profesional, Nadira CP melihat saat ini busana Lebaran tidak selalu identik dengan kaftan.
Memang, menurut Nadira, saat hari raya, masih banyak yang memilih kaftan, gamis, draping, brukat. Tetapi semakin ke sini kian berkurang.
“Aku perhatikan menurutku sekarang-sekarang ini buka puasa saja banyak anak-anak agak berkurang yang pakai kaftan dan Lebaran juga lebih ke padu padan pakaian lucu,” kata Nadira dalam acara bersama Redmi Note 12 Series di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Jadi, idenya selain kaftan adalah konsep padu padan yang menarik. Jelang Lebaran, padu padan kasual sering menjadi pilihan, terlebih untuk mendapatkan hasil foto yang ciamik.
Nadira mencontohkan, padu padan warna agar tampilan terkesan simpel dengan kerudung motif. Jika atasan atau bawahannya sudah polos, maka untuk membuat statement (pernyataan), bisa menambahkan motif di salah satunya.
Pernyataan diri itu juga tidak bisa hanya melalui pakaian, tetapi juga dari aksesori, sepatu atau bahkan kaos kaki yang dipakai. Misalnya, boots, heels, atau kaos kaki lebih berwarna dipadu dengan pakaian polos, bisa menjadi sebuah statement dari penampilan. “Sekarang yang lagi zaman itu obi belt, jadi kalau pakai dress simpel biasa, bisa gunakan obi belt di pinggang,” kata dia.
Ada juga yang memilih gaya hitam putih atau monokrom, dengan rompi, tas, dan boots yang senada. Pemilihan warna senada, dapat lebih menarik dengan menambah statement. “Misalnya warna senada putih-putih, tapi aku tambah warna kuning untuk kecerahan saja dan ada juga obi belt seperti jeans,” ujar Nadira.