MAGENTA -- Kita telah memasuki 10 hari terakhir Ramadhan 1444 Hijriyah. Di waktu ini umat Islam memperbanyak ibadah demi meraih lailatul qadar.
Sebagian orang melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid untuk ibadah. Ada juga yang melakukan sholat lailatul qadar. Namun, sebenarnya apakah sholat lailatul qadar itu ada?
Dikutip dari laman NU Online, sholat sunnah malam lailatul qadar jarang sekali ditemukan di dalam karya para ulama fiqih dan juga kitab-kitab tasawuf. Sholat lailatul qadar secara khusus memang tidak ditemukan sumber riwayatnya pada kitab-kitab primer hadits. Oleh karena itu, sholat sunnah lailatul qadar tidak ditemukan pada bab sholat-sholat sunnah di kitab-kitab fiqih.
.
BACA JUGA: Tak Punya Uang, Sukarno Lelang Peci Kesayangan untuk Bayar Zakat Fitrah
Adapun sholat pada malam lailatul qadar dengan kata 'pada', dapat dimungkinkan karena setiap orang akan melalui lailatul qadar yang terdapat pada salah satu malam di 10 akhir Ramadhan (seperti diyakini mayoritas ulama Mazhab Syafi’i). Sholat pada malam lailatul qadar bahkan dapat menjadi keharusan bila dinazarkan sebagaimana keterangan berikut.
لو نذر الصلاة ليلة القدر لزمه أن يصلي تلك الصلاة في جميع ليالي العشر لأجل الإبهام
Artinya, “Seandainya seseorang bernazar untuk melakukan sholat sunnah pada malam lailatul qadar, maka ia wajib menunaikan sholat tersebut setiap malam pada 10 terakhir Ramadhan karena samar (pada malam ke berapa lailatul qadar berada),” (Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhil Minhaj, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1997 M/1418 H], juz IV, halaman 483).
Sholat sunnah malam lailatul qadar setidaknya dapat ditemukan pada bab keutamaan malam lailatul qadar kitab nasihat Durratun Nasihin fil Wa‘zhi wal Irsyad. Berdasarkan riwayat dalam kitab Durratun Nashihin tersebut, orang yang melakukan sholat sunnah lailatul qadar akan diampuni dan juga kedua orang tuanya ketika ia bangun dari duduknya. Riwayat dari sahabat Ibnu Abbas ra dalam kitab ini dipermasalahkan.
BACA JUGA: Siapa Sajakah 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah?
Seorang Muslim dianjurkan melakukan bermacam-macam ibadah saat malam lailatul qadar. Dikutip dari Meraih Lailatul Qadar Haruskah I'tikaf karya Ahmad Zarkasih terbitan Rumah Fiqih, ada empat amalan untuk meraih lailatul qadar.
Amalan Meraih Lailatul Qadar
1. Menghidupkan Malam
Kata "menghidupkan" dalam hadits ini ialah kata umum yang berarti apa yang dilakukan pada malam ini tidak terpaku pada satu jenis ibadah saja. Apapun itu ibadahnya, intinya ialah kita menghidupkan malam ini dengan berbagai macam ibadah. Dari mulai sholat, membaca Alquran, i'tikaf, berdzikir, berdo'a, dan sahur pun termasuk ibadah.
2. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Memperbanyak dzikir adalah salah satu cara paling mulia untuk menghabiskan malam guna mendapat kemulian malam lailatul qadar.
3. Memperbanyak Tilawah Alquran
Tidak mesti mengkhatamkannya di malam itu juga, dan tidak ada juga yang mewajibkan seorang Muslim mengkhatamkan Alquran di malam itu.
4. Melaksanakan Sholat
Tidak ada ketentuan berapa rakaat harus sholat di malam hari Ramadhan, termasuk malam-malam sepuluh terakhir. Tidak ada batasan berapapun kita melaksanakan sholat. Yang terpenting ialah sholat itu dilakukan dengan format dua rakaat satu salam.
BACA JUGA:
Sejarah Panjang Jalan Tol di Indonesia, dari Jagorawi Hingga Tol Bima
Catat, Ini Jadwal dan Lokasi Gerhana Matahari 2023 di Indonesia
Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat
8 Pendapat Ulama Soal Kapan Waktu Lailatul Qadar
Mudik 2023: Ini Tarif Tol Jakarta-Semarang, Jakarta-Solo, dan Jakarta-Surabaya