REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan gelandang Manchester United (MU), Paul Scholes, sulit memahami situasi pada leg pertama perempat final Liga Europa antara eks timnya melawan Sevilla. Duel di Stadion Old Trafford, Manchester, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB, berkesudahan imbang 2-2.
Sepanjang 45 menit awal, tuan rumah mendominasi. Alhasil skuad polesan Erik Ten Hag memimpin 2-0 terlebih dahulu. Kemenangan MU sirna dalam sekejap.
Menjelang laga usai, kubu tamu menyamakan kedudukan. Semuanya lewat gol bunuh diri penggawa the Red Devils, yakni Tyrell Malacia pada menit ke-84, serta Harry Maguire di masa injury time. Scholes kecewa melihat performa para yuniornya selepas jeda.
"Babak kedua yang aneh. Saya tidak tahu apakah mereka terlalu percaya diri. Ketika Anda menonton babak pertama, United bermain sangat baik dan kreatif," kata sosok yang belakangan manjadi pundit sepak bola itu, dikutip dari uefa.com.
Eks penggawa Iblis Merah lainnya, Owen Hargreaves, turut bersuara. Hargreaves memprediksi hasil ini membuat Ten Hag frustrasi. Pasalnya, apa yang terjadi cukup mengejutkan.
Namun jika melihat lebih mendetail, Sevilla bermain efektif. Los Nervionenses lebih agresif setelah turun minum. Anak asuh Jose Luis Mendilibar jeli memanfaatkan setiap kesalahan lawan. "Sejak Sevilla mendapatkan gol pertama, rasanya permainan berubah total," ujar Hargreaves.
Marcel Sabitzer salah satu pemain yang menonjol dari sisi tuan rumah. Gelandang yang dipinjam dari Bayern Muenchen itu membuat brace ke gawang lawan. Sayang, dua golnya belum cukup memenangkan MU. "Ini seperti Rollercoaster," ujar dia.
Sabitzer merasa timnyas mendominasi keseluruhan jalannya laga. Sayangnya, menurut dia, MU begitu mudah kebobolan.