Jumat 14 Apr 2023 14:27 WIB

Tiga Dugaan Sementara Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Boyolali

Bahu jalan sebenarnya bukan tempat buat parkir.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Warga melihat kondisi truk yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Semarang-Solo KM 487, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (14/4/2023). Berdasarkan data sementara Polda Jawa Tengah, kecelakaan yang melibatkan delapan kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Warga melihat kondisi truk yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Semarang-Solo KM 487, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (14/4/2023). Berdasarkan data sementara Polda Jawa Tengah, kecelakaan yang melibatkan delapan kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Polisi mengungkapkan ada dugaan sementara hingga mengakibatkan kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo KM 487+600, Boyolali, pada Jumat (14/4) dini hari WIB, sekitar pukul 04.00 WIB. Kecelakaan tersebut hingga kini memakan delapan korban jiwa. 

"Dugaan sementara pengemudi truk pengangkut besi diduga pertama mengantuk, dugaan kedua rem blong, ketiga adanya kelebihan muatan sehingga terjadi pengereman tidak maksimal," kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M Herdi Pratama, di Boyolali, Jumat, (14/4/2023).

Kronologisnya, Truk trailer besar yang mengangkut besi menabrak mobil elf. Kemudian menabrak mobil box maupun trailer yang ada di bahu jalan yang sedang parkir hingga timbullah kecelakaan. 

Herdi menyebutkan bahwa di tempat tersebut sebenarnya dilarang untuk parkir. Karena di bahu jalan bukan untuk istirahat, tetapi berfungsi untuk sarana emergensi seperti ban pecah atau mogok. 

"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak polda nanti kami akan melakukan traffic accident analysis. Pendalaman dari suatu TKP laka lantas, bisa didalami kenapa terjadi laka lantas hari ini," terangnya. 

Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan korban meninggal akibat kecelakaan tersebut bertambah dua orang. Sedangkan terdapat enam orang yang mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa para korban masih menjalani perawatan di rumah sakit (RS) Indriati dan RSUD Pandan Arang. 

"Korban delapan orang meninggal dunia, ada dua orang yang ketika kita bawa meninggal di rumah sakit, dari enam orang awalnya jadi delapan," kata Petrus. 

"Kemudian yang kami catat untuk enam orang luka ringan namun masih diidentifikasi semuanya ini korbannya berasal dari bermotor yang mana," katanya. 

Sebelumnya, seorang sopir yang terlibat kecelakaan beruntun di tol Semarang-Solo tepatnya di KM 487+600 Boyolali, Jawa Tengah, mengaku sempat mendengar kernet truk trailer pembawa besi berteriak. Teriakan tersebut terjadi sebelum kecelakaan yang memakan enam korban tersebut. 

"Waktu kejadian saya berada di dalam kabin. Saya bersama kernet saya yang sedang turun ke warung membeli makan. Tiba-tiba dari arah barat (arah Semarang) ada truk trailer pengangkut besi. Kernetnya teriak-teriak rem blong," kata salah satu truk car carrier yang turut terlibat kecelakaan, Irwan, Jumat.

Menurut keterangan Irwan, kejadian kecelakaan tersebut berlangsung begitu cepat hingga tak dapat dihindari. Ia mengatakan ada truk trailer pengangkut besi yang kehilangan kendali kemudian menabrak mobil penumpang di depannya dan enam kendaraan besar lain yang tengah parkir di bahu jalan. 

 

Ketika kejadian berlangsung, Irwan menceritakan bahwa dirinya sedang beristirahat untuk makan sahur. Oleh sebab itu pihaknya sengaja memarkirkan kendaraannya di bahu. "Saya mengangkut mobil dari Karawang menuju Mojokerto. Saya beriringan dengan satu truk car carrier lain yang dikemudi teman saya. Truk dia juga tertabrak, tapi dia dan kernetnya terpental keluar dan selamat,"  katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement