REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai pilihan moda transportasi ikut menyemarakkan mudik Lebaran. Ada pemudik yang memilih menggunakan kereta, pesawat, bus, kapal laut, maupun kendaraan pribadi seperti mobil dan motor demi alasan kepraktisan.
Namun banyaknya pengguna mobil pada saat mudik akhirnya menyebabkan kemacetan panjang di jalan yang memakan waktu cukup banyak. "Akibatnya, ini bisa berdampak pada kesehatan tubuh, salah satunya adalah sakit pinggang akibat duduk terlalu lama," ujar konsultan tulang belakang Eka Hospital BSD, dr Rizki Gatam, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/4/2023).
Mengapa mudik bisa sebabkan sakit pinggang?
Dr Rizki mengatakan, ketika mudik, Anda berada dalam posisi duduk selama berjam-jam. Posisi ini mungkin tidak terlihat membahayakan, namun duduk yang terlalu lama bisa menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya yaitu rasa sakit di pinggang.
"Posisi duduk yang buruk dapat menimbulkan ketegangan pada otot-otot di sekitar punggung yang kemudian memicu rasa nyeri ketika dilakukan dalam waktu lama," ujarnya.
Ada beberapa hal yang dapat mengurangi risiko sakit pinggang selama mudik, terutama pada perjalanan yang panjang. Pertama, Anda sebaiknya mengubah posisi duduk setiap 30 menit. Rutin mengubah posisi tempat duduk dapat membantu meregangkan otot-otot yang tegang dan melancarkan alirah darah sehingga terhindar dari risiko nyeri pinggang.
Anda juga bisa melakukan peregangan setiap 60 hingga 90 menit. Melakukan peregangan akan membantu menurunkan risiko untuk terkena sakit pinggang.
Peregangan dilakukan untuk mencegah otot-otot terasa kaku akibat terlalu lama duduk diam tanpa bergerak. Lakukan peregangan setiap 60-90 menit sekali dengan meregangkan tangan, kaki, dan punggung.