REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta warga yang akan mudik untuk tidak menggunakan sepeda motor ke kampung halaman. Sebagai solusi, Pemprov DKI menyediakan fasilitas pengangkutan motor dengan truk dalam program mudik gratis 2023.
"Kami imbau kembali lagi yang akan mudik dan perjalanannya jauh untuk enggak menggunakan kendaraan roda dua. Oleh sebab itu, di Pemprov DKI Jakarta, selain menyiapkan bus, juga disiapkan truk untuk angkut motornya," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo kepada wartawan di Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023).
Dengan adanya fasilitas tersebut, Syafrin berharap, masyarakat yang hendak mudik dengan menggunakan sepeda motor dapat mengurungkan niatnya. Masyarakat juga diajak memanfaatkan mudik gratis yang mengakomodasi pengangkutan kendaraan roda dua dengan truk. Dengan begitu, sambung dia, keamanan lebih terjamin.
"Tapi memang saat ini kapasitas masih terbatas, kita harapkan ke depan bisa bertambah sehingga kecelakaan lalu lintas disebabkan pengendara roda dua yang mudik bisa kita minimalisir bahkan bisa kita hilangkan," ungkap Syafrin.
Pendaftaran mudik gratis yang diadakan Pemprov DKI Jakarta sudah ditutup sejak 24 Maret 2023 lalu, sehari setelah dibuka pada 23 Maret 2023. Sehingga warga yang terakomodasi memang terbatas.
Dishub DKI Jakarta mencatat ada sebanyak 24 ribu warga yang digratiskan mudik pada tahun ini. Angka tersebut meningkat dari sekitar 19 ribuan karena tingginya antusiasme masyarakat yang mendaftar.
Mudik gratis itu menuju ke 19 kota/kabupaten di enam provinsi. Untuk arus mudik, disediakan 278 bus dengan kapasitas 11.120 penumpang dan 13 truk yang akan mengangkut 390 sepeda motor.
Sedangkan, pada saat arus balik disediakan 204 bus berkapasitas 8.160 penumpang dan 10 truk yang akan mengangkut 300 sepeda motor. Selama perjalanan, peserta juga diberikan takjil gratis, snack, dan minuman untuk berbuka puasa oleh petugas pendamping bus.
Dengan adanya penambahan kuota menjadi 24 ribu, Dishub saat ini sedang mencari tambahan bus. Di antaranya, dengan menjaring CSR dari BUMD maupun swasta.