Jumat 14 Apr 2023 15:59 WIB

Ini Sosok Pembocor Dokumen Rahasia AS

FBI menyerbu rumah Jack Douglas Teixeira di Dighton, Massachusetts

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- FBI pada Kamis (13/4/2023) menangkap Jack Douglas Teixeira (21 tahun) seorang anggota Garda Nasional Udara AS. Dia merupakan pelaku yang membocorkan dokumen rahasia negara di media sosial.

Agen federal dengan mobil lapis baja dan perlengkapan militer menyerbu Teixeira di rumahnya yang terletak di Dighton, Massachusetts. Teixeira hanya mengenakan celana pendek olahraga, T-shirt dan sepatu kets, ketika dibawa oleh petugas dengan tangan yang diborgol.

Baca Juga

Teixeira adalah penerbang kelas 1 di Otis Air National Guard yang berbasis di Massachusetts. Menurut catatan dinasnya, dia bergabung dengan Air National Guard pada 2019 dan bekerja sebagai "Cyber ​​Transport Systems Journeyman" atau spesialis IT.

"Teixeira dicari sehubungan dengan penyelidikan atas dugaan penghapusan, penyimpanan, dan transmisi informasi rahasia pertahanan nasional yang tidak sah," ujar Jaksa Agung Merrick Garland kepada wartawan.

FBI mengatakan, agennya telah melakukan aktivitas penegakan hukum resmi di sebuah kediaman di North Dighton, Massachusetts. Video berita udara menunjukkan Teixeira dengan tangan yang diikat di belakang kepalanya, berjalan mundur menuju mobil lapis baja dengan satu petugas mengawasi dari menara.  Dia diborgol dan ditempatkan di bagian belakang kendaraan.  Garland mengatakan, Teixeira ditahan tanpa insiden.

Penangkapan itu terjadi seminggu setelah kebocoran pertama kali diketahui secara luas. New York Times pada 6 April 2023 telah menemukan bukti bahwa dokumen itu telah beredar di media sosial sejak Maret atau Januari.

Bellingcat, Washington Post dan The New York Times telah melacak kemunculan awal dokumen tersebut ke server yang tidak berfungsi di situs pesan instan Discord.  Dalam grup obrolan di situs tersebut, Teixeira menggunakan nama akun sebagai OG dan dikagumi oleh sebagian besar anggota grup yang masih muda, yang sama-sama menyukai senjata dan perlengkapan militer.

Departemen Kehakiman membuka penyelidikan kriminal formal minggu lalu, setelah ada rujukan dari Departemen Pertahanan. Reuters telah meninjau lebih dari 50 dokumen, berlabel "Rahasia" dan "Sangat Rahasia", tetapi belum memverifikasi keasliannya secara independen.  Jumlah dokumen yang bocor kemungkinan lebih dari 100.

Sejumlah negara mempertanyakan kebenaran beberapa dokumen yang bocor, termasuk Inggris, yang mengatakan ada tingkat ketidakakuratan yang serius dalam informasi tersebut. Kebocoran dokumen tersebut mengungkapkan informasi tentang sekutu termasuk Israel, Korea Selatan, dan Turki. Pejabat AS yakin sebagian besar materi itu dalam dokumen itu asli.

Kebocoran dokumen rahasia itu telah membuat Washington gelisah tentang kerusakan yang mungkin ditimbulkan. Insiden itu pun dianggap mempermalukan AS karena tindakan mata-matanya terhadap sekutu terungkap. Selain itu, AS juga mengakui kerentanan militer Ukraina.

Kebocoran dokumen ini diyakini sebagai pelanggaran keamanan paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs web WikiLeaks pada 2010.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement