Jumat 14 Apr 2023 17:07 WIB

Pengalaman Ramadhan Nirina Zubir di Hong Kong yang Ramah Muslim

Nirina menyebut, di Hong Kong sudah banyak komunitas Muslim.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Artis Nirina Zubir. Nirina membagikan pengalamannya ketika menjalani Ramadhan di Hong Kong.
Foto: Republika/Meiliza laveda
Artis Nirina Zubir. Nirina membagikan pengalamannya ketika menjalani Ramadhan di Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara telah mengembangkan program pariwisata halal, salah satunya adalah Hong Kong. Selebritas Nirina Zubir membagikan pengalamannya selama Ramadhan di Hong Kong yang ramah Muslim.

“Aku sempat Ramadhan di Hong Kong karena waktu itu ikut orang tua di sana. Jadi, buka puasa dan Tarawih di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bersama warga Indonesia lain,” kata Nirina di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu malam (12/4/2023).

Baca Juga

Selain itu, dia juga menjelajahi sejumlah masjid yang ada di Hong Kong. Misal, Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Centre yang berlokasi di Wan Chai. Tak hanya beribadah, pengunjung juga bisa menikmati hidangan dim sum halal.

“Dimsum-nya halal dan enak banget. Kadang orang tanya dulu, apalagi Muslim isinya daging apa, bahan apa. Tapi sekarang kita enggak perlu takut lagi karena di Islamic Center kita bisa memesan apa pun yang kita mau. Tenang, makanannya sudah halal,” ujarnya.

Sedangkan untuk ngabuburit, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Hong Kong. Tentunya dengan minimal budget. Pengunjung bisa mencoba naik Mass Transit Railway (MTR) menjelajahi Hong Kong. 

Kalau ingin mempersiapkan Lebaran, pengunjung bisa pergi Sham Shui Po Fabric Market. Bahan pakaian yang dijual tentu dengan kualitas premium. "Kami tinggal di sana sudah lama banget ya tapi sampai sekarang bahan yang pernah dibeli di sana masih bagus banget. Padahal bahannya belum dijahit, sudah dilipet, ditumpuk, segala macam," kata dia.

Nirina menyebut di Hong Kong sudah banyak komunitas Muslim. Terkadang komunitas Muslim suka mengadakan beragam kegiatan, seperti kegiatan amal. “Di sana ada banyak komunitas Muslim. Kadang-kadang kita akhirnya bertemu sesama Muslim lalu buat charity,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement