REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menambah penerbangan yang menghubungkan Indonesia dengan Cina Daratan. Maskapai asal Cina, China Eastern Airlines kembali membuka rute penerbangan Shanghai-Denpasar-Shanghai untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19.
"Kembalinya rute penerbangan tersebut menambah pilihan rute menuju Cina daratan dari Pulau Bali," ujar General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Jumat (14/4/2023).
Pada penerbangan perdananya, pesawat China Eastern dengan nomor penerbangan MU-5029 mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada Jumat dengan membawa 187 penumpang dari Shanghai, Cina. Penerbangan yang menggunakan pesawat dengan tipe Airbus A330 tersebut selanjutnya kembali terbang ke Shanghai pukul 02.50 Wita dengan membawa 94 orang penumpang.
Handy Heryudhitiawan menjelaskan, saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali telah melayani tiga rute penerbangan internasional menuju Cina Daratan yakni menuju Shanghai, Shenzendan Xiamen yang dioperasikan oleh tiga maskapai. "Saat ini secara keseluruhan kami melayani 27 rute internasional terjadwal yang dioperasikan oleh 33 maskapai penerbangan," kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya optimistis dan berharap dengan kembali terhubungnya Pulau Dewata dengan Shanghai juga dapat memberikan pengaruh positif bagi dunia aviasi dan pariwisata di Bali.
Saat ini pihaknya juga sedang menunggu pengajuan rute baru menuju Cina oleh beberapa maskapai. Hal itu masih terus didiskusikan dengan pihak-pihak terkait, dengan harapan pada akhir tahun ini rute dari dan menuju Cina sudah bisa kembali seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Kami menilai konektivitas Shanghai dengan Pulau Bali ini cukup penting mengingat Shanghai adalah salah satu kota tersibuk di dunia. Kami harap dibukanya rute ini akan semakin menambah kunjungan dari warga negara asal Cina ke Bali," papar Handy.