REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mega Syariah Tbk mencatatkan peningkatan laba 12,04 persen sepanjang Januari-Maret 2023 menjadi Rp 100,26 miliar. Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo mengatakan pertumbuhan laba tersebut didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga sebesar 58,51 persen secara tahunan menjadi Rp 14,38 miliar.
"Bank Mega Syariah terus mencatatkan kinerja positif pada 2023. Per Maret 2023, Bank Mega Syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 48,94 persen menjadi Rp17,19 miliar," katanya dalam Peluncuran Syariah Card di Jakarta, Jumat (14/4/2023) malam.
Ia menyebut pertumbuhan kinerja Bank Mega Syariah juga ditopang oleh perkembangan perekonomian syariah di tengah pemulihan ekonomi nasional.
Menurut State of the Global Islamic Economy Report 2022 (SGIE 2022), saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah. Namun demikian, di sektor keuangan syariah, Indonesia baru menempati peringkat 6 dunia sehingga sektor ini masih bisa terus berkembang ditopang oleh inovasi produk dan layanan perbankan syariah.
Salah satu produk yang perlu dikembangkan adalah kartu pembiayaan syariah yang memanfaatkan kegemaran masyarakat melakukan transaksi melalui kartu kredit. Karena itu, Bank Mega Syariah meluncurkan Syariah Card yang diharapkan dapat dicetak sebanyak 1 juta dalam waktu 10 tahun ke depan.
"Saat ini sebanyak 600 kartu kredit sudah dicetak. Tahun ini kita berharap dapat mencetak 25 ribu kartu Syariah Card," imbuhnya.
Adapun total pembiayaan yang disalurkan melalui Syariah Card diharapkan mencapai senilai Rp 125 miliar pada 2023 atau rata-rata disalurkan pembiayaan senilai Rp 5 juta untuk setiap kartu.
"Untuk NPL (kredit macet/Non Peforming Loan), kita harap bisa berada di bawah rata-rata industri tahun ini, atau di bawah 2 persen," imbuhnya.