Sabtu 15 Apr 2023 15:50 WIB

Pengguna Twitter Blue Kini Bisa Menulis Hingga 10 Ribu Karakter

Elon Musk pertama kali mengumumkan rencana peningkatan karakter ini pada awal Maret.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pengguna Twitter Blue bisa mencuit hingga 10 ribu karakter sekarang/ilustrasi.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Pengguna Twitter Blue bisa mencuit hingga 10 ribu karakter sekarang/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA — Twitter Blue kembali meningkatkan ruang karakter cuitan bagi penggunanya di AS. Februari lalu, batasan karakternya yaitu empat ribu karakter dalam cuitan.

Sekarang, jumlahnya menjadi lebih dari dua kali lipat hingga 10 ribu karakter. Selain itu, situs web sekarang mendukung pemformatan teks tebal dan miring. CEO Twitter Elon Musk pertama kali mengumumkan rencana peningkatan karakter ini pada awal Maret, sebulan setelah ketentuan awal empat ribu karakter.

Baca Juga

“Kami melakukan peningkatan pada pengalaman menulis dan membaca di Twitter! Mulai hari ini, Twitter mendukung tweet dengan panjang hingga 10.000 karakter, dengan format teks tebal dan miring,” tulis @TwitterWrite, seperti dikutip dari laman Engadget, Sabtu (15/4/2023).

Meskipun batas 10 ribu karakter terdengar berlebihan bagi sebagian besar pengguna biasa, Twitter kemungkinan bertujuan mendukung bagi pengguna yang ingin memanfaatkan sisi finansial dari postingan mereka. Ini artinya pengguna bisa menulis sekitar 2.000 kata, atau esai yang cukup panjang.

Perusahaan baru saja mengubah nama "Super Follows" menjadi "Langganan", yang memungkinkan pengguna dikenakan biaya 3-10 dolar AS atau sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu per bulan untuk konten eksklusif, termasuk obrolan khusus pelanggan di Spaces. Twitter juga berjanji tidak akan meminta honor atas penghasilan pengguna selama 12 bulan ke depan.

Dengan meningkatkan batas cuitan karakter untuk pengguna Blue, itu memungkinkan pengguna dapat mengunggah video berdurasi cukup lama. Twitter memberi kesempatan lebih banyak bagi para pengguna langganan untuk mengeksplorasi postingan mereka.

Pada saat yang sama, kebijakan ini juga dinilai bisa membuat pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di situs web. Hal itu berarti lebih banyak peluang untuk melayani pengguna dengan berbagai iklan yang pada akhirnya memberi lebih banyak peluang keuntungan finansial bagi perusahaan. Konon, Super Follows tidak pernah diluncurkan, dan masih harus dilihat apakah iterasi (perulangan) layanan berlangganan ini akan berjalan lebih baik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement