REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, mengatakan, pihaknya baru saja melakukan operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Jumat (14/4) kemarin. Dalam aksi tersebut, penangkapan juga dilakukan terhadap sembilan orang lainnya yang diduga terlibat dalam praktik suap.
“Diduga pengadaan barang dan jasa di wilayah Kota Bandung,” kata Ali kepada awak media di Jakarta, dikutip Sabtu (15/4).
Dia menambahkan, penentuan sikap akan dilakukan selama 1x24 jam ke depan setelah penangkapan yang ada. Utamanya, setelah dilakukan permintaan lebih lanjut kepada para pihak yang terjaring operasi.
“Beberapa orang yang ditangkap di antaranya, benar wali kota Bandung. Saat ini sudah dibawa Ke Jakarta untuk pemeriksaaan di Gedung Merah putih Jakarta,” lanjut dia.
Selain Yana, pejabat lainnya di Dinas Perhubungan Kota Bandung, disebut Ali, juga termasuk di antara daftar tangkapannya. Selain melakukan penangkapan itu, KPK, kata dia, mengamankan barang bukti.
“Dari uang dalam pecahan rupiah. Ini masih akan dikonfirmasi lebih dulu kepada para pihak terperiksa,” jelasnya.
Sebagai informasi, pada Pilkada 2018 lalu, Yana, kader Partai Gerindra mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota dengan Oded Muhammad Danial sebagai kader PKS.
Aral melintang, Oded wafat pada 10 Desember 2021 silam karena serangan jantung. Tak bisa kosong, posisi Wali Kota diisi oleh Yana. Dia, merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Pasundan.