Ramadhan, Momentum Perubahan Diri Jadi Muslim Kaffah

Rep: C02/ Red: Erdy Nasrul

Ahad 16 Apr 2023 00:04 WIB

Jamaah melaksanakan shalat qiyamul lail saat beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat muslim melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid dengan beribadah untuk meraih malam lailatul qadar atau malam kemuliaan. Foto: Republika/Thoudy Badai Jamaah melaksanakan shalat qiyamul lail saat beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat muslim melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid dengan beribadah untuk meraih malam lailatul qadar atau malam kemuliaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO– Gema Kampus Ramadan (GKR) Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) kembali menggelar Tabligh Akbar putaran terakhir 1444 H dengan mengambil tema 'Ramadan sebagai Bulan Muhasabah' Jumat, (15/4) yang dilaksanakan di Masjid Hj., Sudalmiah Rais. 

Wakil Rektor II Muhammad Da’i, menyampaikan ketika memasuki waktu akhir di bulan Ramadhan ini patutnya untuk melakukan muhasabah. Sehingga bulan suci tahun ini dapat lebih dimaksimalkan kembali.

Baca Juga

“Sehingga pada tema ini, kita sebagai umat Islam tentu memiliki tanggung jawab dapat memperbaiki keadaan. Dengan sisa waktu yang tinggal menghitung hari lagi, dapat dimaksimalkan lagi,” kata Da'i dari keterangan yang tertulis, Sabtu (15/4/2023).

Pada momentum Ramadhan ini, lanjutnya, dengan menjadi pribadi yang lebih baik dapat menciptakan masyarakat Islam yang sebenar benarnya. Sehingga juga bermanfaat bagi bangsa Indonesia.