Ahad 16 Apr 2023 02:49 WIB

Polresta Bogor Siapkan Tiga Rekayasa Lalu Lintas Jelang Pembangunan Jembatan Otista

Rekayasa lalu lintas di sekitar Jalur Sistem Satu Arah dilakukan setelah 1 Mei 2023

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kondisi arus lalu lintas di Jembatan Otista, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (4/3/2023). Jembatan ini akan dibongkar dan direvitalisasi tahun ini, untuk mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh ‘bottle neck’ satu-satunya di Kota Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kondisi arus lalu lintas di Jembatan Otista, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (4/3/2023). Jembatan ini akan dibongkar dan direvitalisasi tahun ini, untuk mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh ‘bottle neck’ satu-satunya di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota, akan menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Forum Komunikasi Lalu Lintas Kota Bogor, agar rekayasa lalu lintas pembangunan Jembatan Otista dilakukan setelah 1 Mei 2023. Di samping itu, Satlantas Polresta Bogor Kota juga telah menyiapkan tiga rekayasa lalu lintas, jelang pembangunan jembatan penyebab kemacetan utama di Kota Bogor ini.

Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria, menjelaskan rekayasa lalu lintas di sekitar Jalur Sistem Satu Arah (SSA) ini menurutnya dilakukan setelah 1 Mei 2023, karena masih ada Operasi Ketupat Lodaya dan pengamanan mudik lebaran hingga tanggal tersebut. Serta diperkirakan masih banyak pemudik dan wisatawan yang masih berlalu lalang di Kota Bogor.

“Kan mudik ini, pengamanannya akan berakhir pada 1 Mei sehingga pasca itu lah nanti akan kita lakukan rekayasa khususnya untuk Jembatan Otista. Saya khawatir nanti kalo sehabis lebaran masyarakat masih melakukan aktivitas dan kita juga berharap masyarakat tidak terganggu baik yang masuk maupun yang keluar ke Kota Bogor,” kata Galih ketika ditemui Republika, Sabtu (15/4/2023).

Galih menyebutkan, sebelum pelaksanaan rekayasa lalu lintas nanti akan ada uji coba terlebih dahulu. Dimana akan ada tiga titik di Kota Bogor yang akan direkayasa arus lalu lintasnya.

Titik pertama, kata dia, yakni di Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor di sekitar Rumah Sakit PMI akan dijadikan dua arah. Dimana sebelumnya jalur tersebut merupakan Jalur SSA.

Titik kedua, lanjutnya, kawasan Suryakencana Kota Bogor akan berbalik arah. Dimana sebelumnya masyarakat bisa memasuki kawasan Pecinan tersebut dari Lawang Suryakencana, maka nanti masyarakat dikondisikan memasuki kawasan Suryakencana dari arah Batutulis.

Titik ketiga, kata Galih, lampu merah atau traffic light di persimpangan Ekalokasari Plaza hanya dinyalakan di titik dari arah Tajur menuju Jalan Pajajaran. Sebab, arus lalu lintas dari Exit Tol Bogor diperkirakan akan memadat ke arah Tajur karena arus juga dialihkan.

“Mudah mudahan itu yang kita jalankan, karena itu yang paling sederhana. Awalnya kan ada beberapa titik, tapi di situ banyak sekolah, jalur Biskita, dan jalur Angkutan Kota (angkot),” ujarnya.

Di samping itu, kata Galih, rencana rekayasa arus lalu lintas ini akan disampaikan Wali Kota Bogor dan Kapolresta Bogor Kota kepada pihak Istana Kepresidenan Bogor. Mengingat jalur yang dialihkan juga merupakan jalur ring 1.

Diketahui, Pemkot Bogor akan memulai proses pembangunan Jembatan Otista di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Jembatan yang kerap menjadi biang kemacetan di pusat kota ini, akan dibongkar total dan dibangun ulang.

Pembangunan Jembatan Otista ini menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 52 miliar. Jembatan ini akan diperluas karena terdapat bottleneck atau penyempitan jalan, sehingga menyebabkan kemacetan di sekitar kawasan Tugu Kujang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement