REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Umum Mega Unit Syariah mencatatkan kontribusi sebesar Rp 65,7 miliar pada kuartal I 2023. Adapun realisasi ini tumbuh 198 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Chief Technical Officer Asuransi Umum Mega Indrajaya Wardhana mengatakan pencapaian premi bersumber dari beberapa saluran pemasaran baik group dan nongroup bisnis. Proporsi bisnis masing-masing sebesar 29 persen berasal dari bisnis group, dan 71 persen merupakan bisnis non group yang berasal dari segmen keagenan, bank, perusahaan pembiayaan, broker asuransi, dan perusahaan travel agent umroh dan haji.
“Kontribusi sebesar Rp 65,7 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 198 persen dibandingkan dengan kuartal I 2021,” ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (15/4/2023).
Menurutnya pencapaian premi juga didukung dengan tingkat kesehatan solvabilitas yang baik, risk based capital pada Desember 2022 sebesar 311,78 persen. Berdasarkan portofolio bisnis, sebesar 82 persen merupakan lini produk asuransi kendaraan, travel sebesar sembilan persen, properti sebesar tujuh persen, dan sisanya pada lini asuransi non kendaran bermotor.
“Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, Mega Insurance Unit Usaha Syariah berupaya menyediakan produk-produk asuransi terbaik yang difokuskan target utama sektor retail,” ucapnya.
Sementara itu Chief Syariah Business Officer lim Qoimuddin menambahkan saat ini, Mega Insurance Unit Usaha Syariah sudah berpartner dengan lima bank Syariah, dua perusahaan multifinance syariah, 15 perusahaan broker dan aggregator asuransi, tiga asosiasi haji umrah, dan lebih dari 60 agen individu, serta lebih dari 50 travel agen penyelenggara ibadah umrah dan haji.
Berdasarkan pencapaian 2022, Mega Insurance Unit Usaha Syariah optimis akan mencapai pertumbuhan yang baik pula pada 2023. Menurutnya, Mega Syariah tidak hanya mengejar dari aspek pertumbuhan kontribusi yang tinggi saja, namun juga disertai oleh pencapaian profit yang sehat melalui diversifikasi dari sisi lini produk.