REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ada apa dengan Chelsea di sepanjang musim ini bergulir? The Blues benar-benar tenggelam dalam keterpurukkan.
Teranyar, Joa Felix dan rekan-rekan tak berdaya menghadapi Brighton and Hove Albion di pentas Liga Primer Inggris. Chelsea takluk 1-2 dari Brighton di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (15/4/2023) malam WIB. Nyaris di sepanjang pertandingan, tuan rumah keteteran.
Chelsea kalah segala-galanya. Penguasaan bola the Blues hanya menyentuh angka 41 persen. Sisanya milik kubu tamu.
Skuad polesan Frank Lampard terhitung memiliki dua peluang emas. Sebaliknya para penggawa the Seagulls melepaskan 26 tembakan. Sebanyak 10 di antaranya, tepat sasaran.
"Saat ini, lebih dari sekadar kekalahan. Performalah yang perlu kami bicarakan," kata Lampard, dikutip dari laman resmi klubnya, Ahad (16/4/2023).
Menurutnya, dalam semua esensi sepak bola, mereka kalah telak. Permainan Chelsea terlalu lambat dan mudah ditebak. Sulit bagi Enzo Fernandez dkk meladeni transisi Brighton.
"Satu-satunya yang penting sekarang, adalah bagaimana bereaksi di akhir musim. Mencoba mendapatkan peningkatan," ujar Lampard, menambahkan.
Secara keseluruhan, Chelsea dalam tren negatif. The Blues hanya meraih tiga kemenangan dalam 15 pertandingan terakhir. Hitungannya dari berbagai ajang.
Selama periode tersebut, pasukan London Biru tujuh kali terjungkal. Sinyal bahaya untuk pasukan Lampard jelang duel kontra Real Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions. Partai tersebut berlangsung di Stamford Bridge, Rabu (19/4/2023) dini hari WIB.
Pada leg pertama di Spanyol, Chelsea kalah 0-2. Kini mereka berharap pada dukungan puluhan ribu penggemar yang bisa membantu tim membalikkan keadaan.