Kamis 20 Apr 2023 12:30 WIB

Pernah Ditampar, Diludahi, Digigit Anak Kecil, Pakar Buktikan Kemanjuran Gentle Parenting

Gentle parenting sering disalahartikan sebagai gaya pengasuhan permisif.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Anak menangis (ilustrasi). Pola asuh yang lembut alias gentle parenting tidak berarti membuat orang tua menjadi permisif.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Anak menangis (ilustrasi). Pola asuh yang lembut alias gentle parenting tidak berarti membuat orang tua menjadi permisif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengasuh tanpa kekerasan telah mendapat reputasi buruk. Banyak orang mengatakan gaya pengasuhan gentle parenting tersebut mendorong anak-anak untuk mengabaikan orang yang mengasuhnya.

Seorang pendidik parenting membuktikan bahwa metode yang sering disudutkan itu bermanfaat jika digunakan dengan benar. Gabriel Hannans, penulis This is Parenting: Demystifying Parenthood, menggunakan akun TikTok-nya untuk menghilangkan mitos tertentu tentang pengasuhan yang lembut dan menjelaskan cara kerjanya.

Baca Juga

Hannans membuat video sebagai tanggapan atas seseorang di aplikasi yang mengesankan bahwa gentle parenting adalah untuk anak yang lembut.

"Anda tidak tahu apa yang telah saya alami. Saya pernah ditampar, diludahi, dan digigit," kata Hannans yang mengklaim juga pernah dipukul oleh anak berusia enam tahun.

Terlepas dari semua ini, Hannans masih bersikeras bahwa mengasuh anak dengan lembut adalah cara terbaik. Kreator konten @the_indomitable_blackman itu mengatakan orang-orang memiliki kesalahpahaman mendasar tentang praktik tersebut, yang sebelumnya menuai kritik karena terlalu lunak.

"Saya menggunakannya (mengasuh dengan lembut) secara berbeda dari kebanyakan orang," jelas Hannans kepada warganet, seperti dilansir dari The Sun, Ahad (16/4/2023).

"Saya mencoba memberi tahu Anda itu bukan 'oh Billy kecil, berhenti. Jangan lakukan itu.' Tidak, bukan itu," kata Hannans.

Sebagai gantinya, Hannans memberikan contoh tentang apa yang dia katakan kepada seorang anak yang berperilaku buruk menggunakan pendekatan pengasuhan yang lembut, "Hei, saya sudah dua kali ngasih tahu ya bahwa perilaku itu tidak dapat diterima. Jadi lakukan ini sekarang. Ini terlarang, kamu tidak boleh melakukan itu lagi."

Hannans menjelaskan ini bukan tentang bersikap lembut. Gaya pengasuhan ini mengakui bahwa Anda memiliki batasan dan Anda dapat menghormati saat berbicara dengan seseorang.

"Tapi Anda juga berkomunikasi secara efektif, Anda secara efektif menetapkan batasan, Anda tidak membiarkan anak-anak melewati batas itu."

Hannans mengatakan mengasuh anak dengan lembut adalah mengajari anak-anak alasan mereka tidak boleh melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan secara impulsif.

"Metode ini manjur untuk setiap anak," ujarnya.

Bekerja dengan anak-anak sekolah menengah setiap hari, Hannans mengatakan dia telah menggunakan pengasuhan yang lembut dengan lebih dari 30 anak dan melihat hasil yang positif. Orang tua yang tidak melihat hasil dari teknik tersebut mungkin tidak mengetahui cara yang tepat untuk menerapkannya.

"Itu sebabnya saya di sini," kata Hannans.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement