REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung yakni PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berkolaborasi dengan anak usahanya PT Hotel Indonesia Natour (HIN) siap menyambut wisatawan pada masa mudik Lebaran 2023. Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengungkapkan, hingga saat ini pemesanan kamar, baik daring maupun luring mencapai hampir 60 persen dari yang tersedia di seluruh jaringan hotel HIN.
“Diproyeksikan puncak okupansi hotel akan terjadi pada hari kedua Lebaran setelah hari pertama dihabiskan bersama keluarga dan sanak-saudara,” kata Maya dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (15/4/2023).
Maya menjelaskan, dari data saat ini Bali masih menjadi highest performance untuk okupansi pada Lebaran 2023. Dia menuturkan, tingkat okupansinya mencapai 86 persen di jaringan hotel yang dikelola oleh HIN, yang memperlihatkan Bali menjadi destinasi favorit masyarakat menghabiskan libur Lebaran.
Selain Bali, wisatawan juga tersebar di pulau Jawa yang ditunjukkan dengan tingkat okupansi hotel sekitar 65 persen. Sementara itu, untuk region Jawa memiliki tren pemesanan kamar pada last minute.
“Persiapan kami lakukan tidak hanya dari sisi operation. Lebih dari itu, di hotel-hotel kami sediakan juga beberapa promo yang sangat menarik," tutur Maya.
Maya menambahkan, momentum libur Lebaran tahun ini menjadi titik balik bagi akselerasi pemulihan sektor pariwisata setelah pandemi Covid-19. Dia menilai, bagi sektor pariwisata, ini menjadi kabar gembira.
“Namun, dengan menggeliatnya sektor pariwisata ini kita harus siap dari sisi kesiapan fasilitas, amenitas, akomodasi, dan pelayanan untuk memenuhi customer satisfaction,” ucap Maya.
Terlebih, pemerintah memrediksi pada tahun ini akan lebih banyak pemudik dibanding pada tahun sebelumnya. Dari 80 juta pemudik pada 2022 diproyeksikan akan naik menjadi 123 juta pemudik pada Lebaran 2023 atau naik 44 persen.