REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memprediksi, ratusan ribu kendaraan akan masuk ke Kota Pariwisata ini pada masa libur Lebaran 2023. Terutama H+3 Lebaran, yang diperkirakan akan masuk 173 ribu mobil ke Kota Yogyakarta.
"Biasanya mulai H+3 itu yang mulai puncak (peningkatan kendaraan). Kalau H+1 atau H+2, banyak orang hanya di lingkungan keluarga, tapi kalau H+3 itu mulai wisata, mulai jalan-jalan. Kalau di Kota Yogyakarta (berwisata banyak) di Malioboro dan Gembira Loka Zoo," kata Kabid Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta, Harry Purwanto.
Harry menjelaskan, sekitar 5,9 juga pendatang akan masuk ke DIY pada masa mudik ataupun libur Lebaran. Dari jumlah itu diperkirakan 60 persennya akan berkunjung ke Kota Yogyakarta.
Artinya, sekitar 3,4 juta pendatang yang akan masuk ke Kota Yogyakarta. Dari jumlah itulah yang membuat pihaknya memprediksi akan masuk 173 ribu mobil ke Kota Yogyakarta saat puncak libur Lebaran, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Dishub.
"Di peak (puncak) itu sekitar 173 ribu mobil yang masuk ke Kota Yogya. Padahal yang paling favorit ke Malioboro, padahal kalau kita tahu Jalan Malioboro itu hanya sekitar 1,2 kilometer, kemudian lingkar giratori itu 5,2 kilometer. Kalau misalnya sampai ratusan ribu mobil ini masuk, pasti akan stuck (macet)," ujar Harry.
Untuk itu, perlu dilakukannya antisipasi agar tidak terjadi kemacetan parah di Kota Yogyakarta saat libur Lebaran. Antisipasi dilakukan dengan dibukanya akses kendaraan di Jalan Malioboro mulai H-3 hingga H+3 Lebaran.
Dengan dibukanya akses kendaraan di Malioboro, maka tidak ada penutupan yang biasanya dilakukan tiap hari pada pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB malam. Dibukanya akses bagi kendaraan menjelang hingga libur Lebaran ini guna menambah kapasitas jalan mengingat akan banyaknya kendaraan yang masuk ke Kota Yogyakarta.
"Oleh karena itu, kami menyiapkan bersama-sama dengan pihak kepolisian rekayasa lalu lintas," katanya.
Meski akses kendaraan di Malioboro dibuka, jika terjadi peningkatan arus yang signifikan, pihaknya akan menerapkan sistem buka tutup. "Tapi manakala ada peningkatan kepadatan lalu lintas, akan kita terapkan sistem buka tutup, baik itu di Ring 1 maupun Ring 2," kata Harry menambahkan.