Ahad 16 Apr 2023 17:26 WIB

JK: Umat Islam Semangat Jadi Politikus tapi Minim Jadi Pengusaha

JK nilai umat Islam Indonesia tak banyak yang tertarik jadi pengusaha.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
JK: Umat Islam Semangat Jadi Politikus tapi Minim Jadi Pengusaha. Foto:   Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) saat mengunjungi penyintas korban gempa Cianjur di hunian sementara (Huntara) PMI Desa Ciputri, Kampung Tunggilis, Cianjur, Jumat (7/4/2023).
Foto: Tim Media JK
JK: Umat Islam Semangat Jadi Politikus tapi Minim Jadi Pengusaha. Foto: Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) saat mengunjungi penyintas korban gempa Cianjur di hunian sementara (Huntara) PMI Desa Ciputri, Kampung Tunggilis, Cianjur, Jumat (7/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan semangat umat Islam untuk menjadi pengusaha atau enterpreneur masih minim. Padahal, berwirausaha atau enterpreneurship ini menjadi satu-satunya cara untuk mengejar ketertinggalan akan kondisi perekonomian Umat Islam di Indonesia.

JK pun membandingkan dengan semangat umat Islam yang ingin menjadi politisi, anggota DPR hingga kepala daerah.

Baca Juga

"Saya yakin, kita tidak kekurangan akan itu. Tapi itu saja, kita kekurangan pedagang dan itu yang harus diisi," ujar JK dikutip dari siaran persnya, Ahad (16/4/2023).

JK menyampaikan, faktanya dari 10 orang terkaya di Indonesia, hanya satu beragama Islam, begitu juga dari 100 orang terkaya hanya hitungan jari yang merupakan umat Islam.

"Ini fakta saat ini. 10 orang terkaya di Indonesia, hanya satu Islam. Dia itu pak Chaerul Tanjung. 100 orang terkaya di Indonesia, hanya 5 orang Islam. Selebihnya adalah saudara kita dari etnis China," ujar Ketua Umum PMI tersebut.

Namun, kata JK, bukan salah etnis China yang akhirnya menguasai perekonomian di Indonesia. Sebaliknya, JK menyalahkan semangat ummat Islam Indonesia yang tidak terlalu tertarik menjadi pengusaha.

Selain itu, Umat Islam cenderung kurang kreatif dan kurang bekerja keras seperti orang China dalam mengejar sesuatu. Padahal kata Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 itu, berwirausaha sesuai dengan sunnah Rasulullah yang telah lebih lama menjadi pedagang.

Selain mengikuti sunnah Rasul, menjadi pedagang dinilai JK sebagai peluang Ummat Islam untuk hidup menjadi lebih makmur dan lebih baik. Dengan kemakmuran, maka umat Islam lebih berpeluang untuk melaksanakan lima rukun Islam secara sempurna. Pasalnya, JK melihat, Ummat Islam yang mayoritas di Indonesia, lebih banyak hanya bisa melaksanakan tiga rukun Islam.

"Masih sebatas syahadat, shalat dan puasa. Tapi yang membayar zakat dan berhaji itu masih terbatas," ujarnya.

Karena itu, saat melantik pengurus baru Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) DMI, masa bhakti 2023-2027, JK mengimbau pengurus PRIMA DMI untuk mengisi ruang-ruang kosong atau sisi kekurangan umat Islam di Indonesia saat ini yakni sumber daya manusia yang aktif sebagai enterpreneurship atau wirausaha.

"Kita harus mengakui jika kita kekurangan orang yang ingin jadi pedagang. Itu sisi kekurangan yang luar biasa," kata JK.

Lebih jauh, JK mengajak pengurus PRIMA DMI untuk semangat memajukan ummat dalam kegiatan-kegiatan kemasjidan. Ia mengingatkan, remaja masjid bukan hanya sebagai marbot dan tukang bersih-bersih masjid. Tapi remaja masjid harus menjadi memberi manfaat dan memberdayakan ummat.

"Kuncinya saya ingin menyampaikan kepada PRIMA DMI agar membangun semangat memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid," ujarnya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement