Ahad 16 Apr 2023 21:50 WIB

Berani, Kapal Militer Korsel Lepaskan Tembakan untuk Usir Kapal Patroli Korea Utara

Korut diketahui tidak pernah mengakui Garis Batas Utara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Korea Selatan-A.S. konferensi pers bersama berlangsung di geladak kapal induk USS Nimitz di pangkalan angkatan laut Korea Selatan di Busan, Korea Selatan, Selasa (28/3/2023). Kapal induk bertenaga nuklir itu memasuki pangkalan pada hari sebelumnya untuk latihan bersama.
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Korea Selatan-A.S. konferensi pers bersama berlangsung di geladak kapal induk USS Nimitz di pangkalan angkatan laut Korea Selatan di Busan, Korea Selatan, Selasa (28/3/2023). Kapal induk bertenaga nuklir itu memasuki pangkalan pada hari sebelumnya untuk latihan bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Sebuah kapal milik Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal patroli Korea Utara (Korut) yang telah melintasi perbatasan maritim de facto kedua negara. Tembakan peringatan dilepaskan karena kapal Korut mengabaikan siaran peringatan dan komunikasi Korsel.

Kepala Staf Gabungan Korsel atau Joint Chiefs of Staff (JCS) mengungkapkan, kapal patroli Korut melanggar Garis Batas Utara atau Northern Limit Line yang berada di dekat Pulau Baekryeong pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 11:00 waktu setempat. “Perahu berkecepatan tinggi Angkatan Laut kami mengirimkan pesan peringatan dan melakukan tembakan peringatan dan segera menangkisnya,” kata JCS dalam keterangannya pada Ahad (16/4/2023), dikutip kantor berita Korsel, Yonhap News Agency.

Baca Juga

JCS mengungkapkan, kapal patroli Korut melewati Garis Batas Utara sejauh dua kilometer. Menurut laporan Yonhap News Agency, kapal kelas Chamsuri yang dikerahkan Angkatan Laut Korsel melepaskan 10 tembakan peringatan dengan meriam otomatisnya. Tembakan itu seketika membuat kapal patrol Korut mundur dari Garis Batas Utara. “Militer kami siap menghadapi berbagai provokasi dan menjaga postur pertempuran yang menentukan sambil memantau dengan cermat pergerakan musuh,” kata JCS.

 

 

 

Dalam aksi pengusiran tersebut, kapal milik Angkatan Laut Korsel sempat bertubrukan dengan kapal nelayan Cina. Tiga personel Korsel harus dibawa ke rumah sakit karena cedera yang dideritanya. Salah satu di antaranya dilaporkan mengalami patah tulang.

Peluncuran tembakan peringatan oleh kapal militer Korsel untuk mengusir kapal patroli Korut baru kembali terjadi terhitung sejak Maret tahun lalu. Korut diketahui tidak pernah mengakui Garis Batas Utara. Pyongyang menuntut agar garis tersebut ditarik kembali lebih jauh ke selatan.

Peristiwa di sekitar Garis Batas Utara terjadi ketika Korut tidak merespons panggilan rutin antar-Korea melalui kantor penghubung bersama dan saluran siaga sejak 7 April. Ketegangan masih tetap membekap wilayah di sekitar Semenanjung Korea. Korut pun masih rutin melakukan uji coba rudal balistiknya. Kegiatan itu tak hanya memicu kekhawatiran Korsel, tapi juga Jepang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement