Ahad 16 Apr 2023 23:01 WIB

Wamenag: Pesantren dan Kampus Indonesia Terbuka untuk Pelajar Palestina

Wamenag: Pesantren dan Kampus Indonesia Terbuka untuk Pelajar Palestina

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa
Foto: Bimas Islam Kemenag
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --- Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, pemerintah Indonesia memberi kesempatan sebesar-besarnya bagi rakyat Palestina untuk dapat belajar di Indonesia, baik di lembaga perguruan tinggi maupun pesantren. 

“Kami membuka peluang kepada pelajar-pelajar Palestina yang ingin melanjutkan pendidikan di negara kami. Kami memiliki 59 perguruan tinggi keagamaan negeri, 650 perguruan tinggi keagamaan swasta dan lebih dari 30 ribu pondok pesantren,” ujar Zainut dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/4/2023).

Baca Juga

Hal ini disampaikan Zainut saat menerima kunjungan Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Keagamaan dan Hubungan Islam, Mahmoud Al-Habbasy di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jakarta pada Jumat (14/4/2023). Turut hadir, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, dan Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri Kemenag, Khoirul Huda Basyir. 

“Kami merasa bersyukur dengan kunjungan untuk memperkuat persaudaraan antara Indonesia dengan Palestina. Indonesia dan Palestina memiliki hubungan sejarah dan tali batin yang sangat kuat, di mana kami bangsa Indonesia terus mengikhtiarkan kemerdekaan atas Palestina,” ucap Zainut 

 Dalam kesempatan tersebut, Zainut juga menyampaikan bahwa konstitusi Indonesia mewajibkan pemerintah dan rakyat Indonesia untuk terus mendukung kemerdekaan Negara Palestina. 

“Kami rakyat dan pemerintah Indonesia akan terus memberikan dukungan dalam bentuk diplomasi maupun dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Membantu negara Palestina merupakan kewajiban dari konstitusi yang harus kami jalankan,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini.

“Rakyat Indonesia memiliki kekuatan yang sangat besar dalam memberikan dukungan dalam bentuk bantuan kemanusiaan melalui ormas-ormas dan lembaga-lembaga keagamaan. Memang ini belum selesai dan akan terus kita perjuangkan bantuan-bantuan untuk kemerdekaan Palestina,” jelas Zainut.

Pada kesempatan itu, Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Keagamaan dan Hubungan Islam, Mahmoud Al-Habbasy mengungkapkan rasa terima kasih dan penghormatannya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas segala dukungan dan bantuan untuk kemerdekaan Palestina. 

“Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada pemerintah dan rakyat Indonesia. Palestina sangat menghormati sekali kebijakan dan dukungan yang diberikan Indonesia terhadap isu-isu kemanusiaan yang ada di Palestina,” ujar Mahmoud Al-Habbasy.

Mahmoud berharap upaya pemerintah Indonesia terus dilakukan baik melalui jalur diplomasi maupum forum-forum internasional. “Palestina sekarang masih dijajah oleh Zionisme. Penduduk Palestina sekarang banyak yang ditangkapi, banyak rakyat yang dikepung dan diintimidasi,” kata Mahmoud.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement