REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Bertahun-tahun mudik ke kampung halaman dengan mengendarai sepeda motor bersama keluarga, sudah jamak dilakukan oleh Wahyu Budiono (46), pria asal Klaten, Jawa Tengah, setelah selama puluhan tahun mengadu nasib di Jakarta.
Namun kondisi serta kemampuan fisik seiring semakin bertambahnya usia harus dipertimbangkannya masak-masak demi kenyamanan mudik bersama anak dan istri, pada Lebaran 2023 ini.
Berbekal informasi dari rekan dan kolega di kampung halaman, ia pun mendaftar program mudik gratis Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan kapal laut dari Tanjung Priok, Jakarta, ke Tanjung Emas, Semarang.
Setelah mendaftar secara daring, namanya pun masuk kuota gelombang pertama pemberangkatan program tahunan mudik gratis. Ini merupakan kerja sama antara Kemenhub dengan Pelni.
“Jadi, ini merupakan kali pertama saya ikut program mudik gratis dengan kapal laut,” ungkapnya, beberapa saat setelah turun dari KM Dobonsolo, di dermaga terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Ahad (16/4).
Wahyu menuturkan, rombongan program mudik gratis ini bertolak dengan Kapal Motor (KM) Dobonsolo dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada Sabtu (15/4) sore, sekitar pukul 16.15 WIB.
Setelah menempuh perjalanan laut hampir 16 jam, rombongan gelombang pertama program mudik gratis ini tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Ahad pagi, pukul 08.15 WIB.
Perjalanan dari Jakarta menuju Semarang melalui jalur laut menurutnya cukup menyenangkan. Walaupun tanpa harus mengeluarkan ongkos, pelayanan serta fasilitas yang diterimanya juga bagus layaknya penumpang berbayar.
Selain bisa beristirahat dan tidur dengan nyaman, ada fasilitas buka puasa, dapat snack hingga makan sahur di atas kapal. Menurutnya program mudik gratis ini sangat menyenangkan. “Karena mudik serasa piknik,” tegasnya.
Pemudik lain tujuan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Sutarman (56) mengaku sudah mengikuti program mudik gratis ini sejak 2017. “Waktu itu masih menggunakan kapal TNI AL, kalau tidak salah KRI Banda Aceh,” ungkapnya.
Selama ada program ini, ia dan keluarganya tidak pernah melewatkannya. Karena mudik gratis dengan kapal laut ini ‘terjamin’ dan menurutnya sangat membantu masyarakat kecil di perantauan.
Saya berharap, ini tetap berlanjut lagi pada Lebaran di tahun- tahun mendatang, karena sangat terbantu baik dari sisi biaya yang harus dikeluarkan maupun tenaga, karena jarak tempuh berkendara menjadi lebih pendek.
“Berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk mudik bersama istri dan tiga anak, Makanya ini sangat membantu dan saya sudah seperti ‘langganan’ ikut program ini,” tambahnya.