REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyalurkan cadangan pangan pemerintah berupa beras sebanyak 102.754 ton.
"Cadangan pangan pemerintah disalurkan sebagai bantuan kepada masyarakat selama tiga bulan, terhitung Maret sampai Mei 2023," katanya.
Kegiatan ini menindaklanjuti surat Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 82/TS.03.03/K/3/2023 yang menginstruksikan untuk segera melaksanakan penyaluran bantuan bahan pangan berupa beras.
Bantuan bahan pangan tersebut disalurkan kepada sebanyak 3.425.142 keluarga penerima manfaat di Jatim. Masing-masing keluarga menerima 10 kilogram beras per bulan selama Maret hingga Mei 2023. "Kita salurkan berdasarkan data by name by address," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan masyarakat penerima bantuan bahan pangan adalah keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) yang terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Pendistribusiannya melalui PT Pos Indonesia. Gubernur Khofifah berharap penyaluran bantuan pangan ini dapat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat, utamanya di bulan Ramadhan, terlabih menjelang Lebaran.
Menurut dia, masyarakat akan merasa tenang jika ada stok beras di rumah. Gubernur Khofifah sebelumnya telah keliling ke pasar-pasar tradisional di beberapa kabupaten/kota wilayah Jatim.
Berbagai bahan kebutuhan pokok harganya terpantau stabil sehingga bantuan pangan beras ini diharapkan dapat menambah kebahagiaan masyarakat.
Dengan harga berbagai bahan kebutuhan pokok yang stabil, ditambah bantuan bahan pangan berupa beras yang telah disalurkan, akan membuat masyarakat menjadi lebih tenang dan semakin khusyuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.
"Kalau hatinya tenang, insya Allah ibadahnya lancar dan lebih khusyuk. Apalagi menjelang Idul Fitri, tentu masyarakat merasa tenang jika ada stok beras di rumah," ujar dia.