Senin 17 Apr 2023 04:23 WIB

Tata Cara Sholat Jamak Bagi Musafir

Allah memberi keringanan bagi musafir dengan sholat jamak.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Tata Cara Sholat Jamak Bagi Musafir. Foto: Warga saat akan melaksanakan shalat maghrib usai berbuka puasa di Masjid Jami Keramat Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (27/3/2023). Saat bulan Ramadhan, sejumlah donatur warga, dan pengurus masjid menyediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa bagi musafir, warga sekitar dan jamaah sebanyak 400 boks nasi. Aktivitas berbagi tersebut rutin dilakukan selama bulan Ramadhan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tata Cara Sholat Jamak Bagi Musafir. Foto: Warga saat akan melaksanakan shalat maghrib usai berbuka puasa di Masjid Jami Keramat Luar Batang, Jakarta Utara, Senin (27/3/2023). Saat bulan Ramadhan, sejumlah donatur warga, dan pengurus masjid menyediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa bagi musafir, warga sekitar dan jamaah sebanyak 400 boks nasi. Aktivitas berbagi tersebut rutin dilakukan selama bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Termasuk kesempurnaan rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala bagi seorang musafir adalah mereka diberi keringanan untuk menjamak dua sholat di salah satu waktunya.

Dikutip dari buku Bekal Safar, Hukum dan Adab oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata:

Baca Juga

Apabila dalam perjalanan Rasulullah ﷺ menjamak sholat zhuhur dan ashar serta maghrib dan isya’. (HR Bukhari dan Muslim)

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata: "Boleh menjamak sholat zhuhur dan ashar di salah satu waktu keduanya sesuai kehendaknya. Demikian pula sholat maghrib dan isya, baik safarnya jauh atau dekat." (Syarah Shahih Muslim)

Imam Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan: “Boleh menjamak antara zhuhur dan ashar serta maghrib dan isya pada salah satu waktu keduanya”. (al-Muqni’)

Sholat yang boleh di jamak hanya antara sholat zhuhur dan ashar serta shalat maghrib dan isya. Adapun sholat shubuh tidak boleh di jamak dengan sholat yang sebelumnya atau sesudahnya, demikian pula tidak boleh menjama sholat ashar dengan maghrib.

Anas Radhiyallahu Anhu berkata:

Adalah Nabi ﷺ apabila berangkat sebelum matahari tergelincir beliau mengakhirkan sholat zhuhur hingga ashar kemudian menjama keduanya. Apabila beliau berangkat setelah zhuhur beliau sholat zhuhur kemudian baru berangkat. (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun tata cara menjamak sholat adalah menggabungkan dua sholat dalam salah satu waktu baik di akhirkan atau dikedepankan. Misalnya shalat zhuhur dan ashar di jamak (digabung) dikerjakan pada waktu zhuhur, atau pada waktu ashar, keduanya boleh. Hendaklah adzan untuk satu kali sholat dan iqomah pada setiap sholat. Yaitu satu kali adzan cukup untuk zhuhur dan ashar dan iqomah setiap sholat. (HR Bukhari)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement