Senin 17 Apr 2023 06:01 WIB

Penembakan Membabi Buta di Water Park Meksiko, 7 Orang Tewas

20 orang menyerbu water park dan membabi buta menembaki orang-orang yang berenang

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah taman bermain air atau water park di kota Cortazar, Meksiko, Sabtu (15/4/2023). Mereka membunuh enam orang dewasa dan satu anak-anak berusia tujuh tahun.
Foto: EPA-EFE/Luis Torres
Sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah taman bermain air atau water park di kota Cortazar, Meksiko, Sabtu (15/4/2023). Mereka membunuh enam orang dewasa dan satu anak-anak berusia tujuh tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA MEKSIKO – Sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah taman bermain air atau water park di kota Cortazar, Meksiko, Sabtu (15/4/2023). Mereka membunuh enam orang dewasa dan satu anak-anak berusia tujuh tahun.

Menurut keterangan yang dirilis otoritas Cortazar, sekelompok orang bersenjata, jumlahnya diperkirakan 20 orang, menyerang resor renang La Palma sekitar pukul 16:30 waktu setempat. Mereka secara membabi buta menembaki orang-orang yang sedang berenang dan bermain wahana air. Setelah melepaskan tembakan, mereka merusak toko-toko dan kamera-kamera keamanan di area tersebut.

Saluran berita Meksiko menayangkan rekaman video yang menunjukkan orang-orang dewasa dan anak-anak masih takut dan panik pasca-aksi penembakan tersebut. Dalam video itu tampak mereka masih mengenakan pakaian renang. Personel militer dan polisi pun terlihat berjaga di sekitar La Palma.

Saat ini otoritas Meksiko masih menyelidiki motif di balik aksi penembakan brutal tersebut. Proses perburuan terhadap para pelaku pun sudah dilakukan dengan melibatkan militer dan kepolisian.

Negara Bagian Guanajuato telah menjadi salah satu wilayah paling berbahaya di Meksiko. Hal itu dipicu perseteruan antara geng kriminal Santa Rosa de Lima dan Kartel Generasi Baru Jalisco. Kedua kelompok itu terlibat dalam aksi pencurian bahan bakar dan perdagangan narkoba.

Pada 2006, Pemerintah Meksiko memutuskan mengerahkan tentara untuk melawan kartel-kartel narkoba di negara tersebut. Sejak saat itu, Meksiko telah mencatat lebih dari 350 ribu aksi atau kasus pembunuhan. Kasus terbaru di La Palma diyakini menargetkan individu atau kelompok tertentu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement