Senin 17 Apr 2023 07:16 WIB

Aktivis Lazismu Ceritakan Ngerinya Situasi di Sudan

Terjadi penembakan di atas rumah melalui pesawat tempur

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Asap mengepul di atas kota saat tentara dan paramiliter terlibat bentrok dalam perebutan kekuasaan, di Khartoum, Sudan, Sabtu (15/4/2023).
Foto: Instagram @lostshmi via REUTERS
Asap mengepul di atas kota saat tentara dan paramiliter terlibat bentrok dalam perebutan kekuasaan, di Khartoum, Sudan, Sabtu (15/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Sudan mengatakan, situasi di Sudan masih belum kondusif. Suara tembakan dari pesawat tempur terdengar melintasi atap rumah pada Ahad (16/4/2023) pagi.

"Terjadi penembakan di atas rumah melalui pesawat tempurnya," ujar Hanief Arkaan dari Lazismu Sudan, kepada Republika.

Baca Juga

Pasukan keamanan wilayah Khartoum menyerukan untuk meliburkan semua aktifitas warga pada Ahad, karena situasi belum kondusif. Terpantau dari belakang asrama mahasiswa maududi Universitas Internasional Afrika (IUA) beberapa pasukan bersenjata terlihat berjaga-jaga pada persimpangan jalan sekitaran area  Khartoum.

PPI Sudan dan IMI Sudan membuka peluang gerakan lumbung pangan dalam rangka untuk membantu penyediaan bahan bahan pokok logistik bagi WNI Sudan. Sekitar pukul 6 pagi waktu Sudan terdengar beberapa letupan suara senjata peluru kaliber yang cukup dekat dengan berkumpulnya titik WNI. Suara tembakan terpantau terdengar di daerah Pasar Sinia, Stadion, pangkalan paramiliter RSF dan beberapa lokasi dekat dengan IUA.

"Kondisi untuk saat ini semua WNI khususnya Kader berlindung di kediamannya masing-masing," ujar pernyataan PCI Muhammadiyah Sudan.

PCI Muhammadiyah Sudan mengatakan, terdapat beberapa kelompok pasukan berseragam yang membawa senjata, senapan, dan basoka di gedung fakultas bahasa kampus IUA dekat dengan titik perlindungan Mahasiswa di asrama IUA. PCI Muhammadiyah Sudan menambahkan, ada kemungkinan internet dimatikan dalam beberapa waktu kedepan.

Angkatan bersenjata merebut semua markas paramiliter pasukan Pendukung cepat (RSF) di Omdurman dengan semua peralatan, kendaraan dan senjata yang ditinggalkan paramiliter saat melarikan diri dari lokasi tersebut. Dentuman keras senjata dan pengunaan artileri berat mengakibatkan getaran di beberapa bangunan wilayah sekitar.

Pada Sabtu (15/4/2023) malam sejumlah rudal berterbangan di beberapa titik lokasi starategis seperti Bandara Khartoum, dan Solah Omdurman. Beberapa pasukan militer Sudan tambahan dikerahkan di wilayah jabroh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement