Senin 17 Apr 2023 07:33 WIB

Bertemu Jokowi, Tiga Perusahaan Eropa Sampaikan Minat Investasi di Indonesia

BASF akan mulai pembangunan ekosistem baterai di akhir tahun 2023 ini.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari (kanan), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia (kiri)
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari (kanan), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga Ketua Dewan Pembina HIPMI Bahlil Lahadalia (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bisnis dengan tiga pemimpin perusahaan Eropa di Hotel Kastens Luisenhoff, Hannover, Jerman, pada Ahad (16/4/2023). Ketiga perusahaan tersebut adalah BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui PowerCo.

Dalam pertemuan itu, pemimpin perusahaan BASF menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan investasi dalam pembangunan ekosistem baterai mobil di Maluku Utara.

Baca Juga

“BASF menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Bapak Presiden Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya sekitar 2,6 miliar dollar AS,” jelas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (17/4/2023).

Nantinya, BASF akan bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Eramet, untuk menciptakan ekosistem tersebut dengan menerapkan praktik usaha yang memperhatikan ESG (Environment, Social and Government) lingkungan dan menggunakan energi hijau. Menurut Bahlil, proses pembangunan ekosistem baterai mobil itu akan dimulai pada akhir tahun ini.

“Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir tahun 2023 ini,” kata Bahlil.

Bahlil juga menyampaikan, perusahaan Volkswagen melalui PowerCo juga turut akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia dengan bekerjasama sejumlah perusahaan termasuk perusahaan nasional.

Ia menilai hal tersebut merupakan momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia secara terbuka memberikan peluang investasi kepada perusahaan di seluruh dunia.

“Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional,” ucap Bahlil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement