REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika hari kiamat, orang-orang yang beriman kepada Allah SWT akan diliputi cahaya. Allah SWT tak akan mengecewakan dan menghinakan mereka.
Bahkan pada hari itu, kebahagiaan mereka ditonjolkan, cahaya mereka memancar menerangi mereka waktu berjalan menuju Mahsyar tempat diadakan perhitungan dan pertanggungjawaban. Orang-orang yang beriman itu meminta kepada Allah agar cahaya mereka disempurnakan, tetap memancar, dan tidak akan padam sampai mereka itu melewati Shiratal Mustaqim.
Mereka juga memohon agar dosa-dosa mereka dihapus dan diampuni. Dengan demikian, mereka tidak merasa malu dan kecewa pada waktu diadakan hisab dan pertanggungjawaban.
Tidak ada yang patut dimintai untuk menyempurnakan cahaya dan mengampuni dosa kecuali Allah, karena Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, berbuat sesuai dengan kodrat dan iradat-Nya. Berikut doa yang dibaca oleh orang-orang Mukmin ketika itu:
رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Robbanaa atmim lanaa nuurona waghfir lana innaka 'ala kullinsyaiin qodir
Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu
Doa ini terdapat pada Alquran surat at Tahrim ayat 8. Doa ini dapat juga dibaca setelah melaksanakan sholat maktubah dengan tujuan agar Allah SWT memberikan cahaya pada hati kita, dan pada badan kita. Sehingga ketika hati telah bercahaya, maka jiwa mudah untuk menerima kebaikan-kebaikan. Dan raga pun memancarkan keindahan dan kebaikan untuk kemaslahatan orang lain.