REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang menyebutkan kawasan Kota Lama Semarang masih menjadi destinasi wisata andalan yang menjadi tujuan wisatawan di Kota Atlas, termasuk pada Lebaran tahun ini.
"Kawasan Kota Lama Semarang saat ini masih peringkat pertama di kunjungan wisata di Jawa Tengah," kata Kepala Disbudpar Kota Semarang R Wing Wiyarso Poespojoedho.
Kota Lama Semarang yang juga disebut "Little Netherland" menawarkan wisata dengan suasana tempo dulu dikelilingi bangunan kuno zaman kolonial Belanda yang sebagian besar sudah mulai direvitalisasi dan difungsikan.
Wing menjelaskan kawasan Kota Lama juga masuk dalam 10 besar daftar objek wisata favorit, diikuti Kelenteng Sam Poo Kong, Museum Lawang Sewu, Semarang Zoo, Goa Kreo, dan Pantai Marina.
"Sebenarnya banyak. Masih ada beberapa lagi destinasi wisata baru yang sekarang sudahmulai kami dorong dan beri motivasi para pengelola atau pokdarwis (kelompok sadar wisata) agar intens dalam meningkatkan kunjungan wisatawan," katanya.
Di antaranya, kata dia, sarana prasarana diminta ditingkatkan untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung, kemudian tetap mengedepankan keramahan, yakni senyum, salam, sapa dalam menyambut wisatawan.
"Keramahan ini yang kami harapkan membuat wisatawan kangen kembali ke Semarang. Jadi, kami buat bagaimana Semarang menjadi rumah kita," ujarnya.
Seiring dengan momentum libur Lebaran, Wing juga telah meminta para pengelola destinasi wisata untuk mempersiapkan diri secara keseluruhan, termasuk peningkatan fasilitas yang ada.
"Contoh, keamanan, kebersihan, dan ketertiban di masing-masing destinasi wisata kami harapkan bisa diperbaiki. (Kebersihan) Toilet juga kami minta ditingkatkan agar wisatawan lebih betah," katanya.
Apalagi, kata dia, tingkat kunjungan wisatawan pada libur Lebaran tahun ini diprediksi lebih tinggi karena libur cuti bersama yang cukup panjang.
Selain itu, Wing mengingatkan kepada para pengelola objek wisata agar tetap menyosialisasikan kepada pengunjung mengenai penerapan protokol kesehatan (prokes) meski pandemi sudah mulai hilang.
"Enggak boleh lupa, harus tetap antisipasi. Para pengelola menyosialisasikan kepada para wisatawan atau pengunjung agar tetap menjaga dan menerapkan prokes," pungkasnya.