Petinju Muslimah Australia Buktikan Puasa Bukan Halangan untuk Tetap Berlatih

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah

Senin 17 Apr 2023 11:33 WIB

Petinju wanita Muslim Australia berjilbab Tina Rahimi. Rahimi telah membuat sejarah sebagai petinju wanita Muslim pertama yang mewakili Australia di Commonwealth Games 2022 di Birmingham. Foto: Inside the Games Petinju wanita Muslim Australia berjilbab Tina Rahimi. Rahimi telah membuat sejarah sebagai petinju wanita Muslim pertama yang mewakili Australia di Commonwealth Games 2022 di Birmingham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinju Muslimah Australia Tina Rahimi telah membuat sejarah sebagai petinju wanita Islam pertama di negara itu yang berkompetisi di Commonwealth Games.

Dilansir di Yeni Safak, Senin (17/4/2023), dalam sebuah wawancara dengan The Business Standard, Rahimi menceritakan tantangan yang dia hadapi sebagai seorang atlet Muslim dalam olahraga tinju. Perjalanan Rahimi ke dalam olahraga ini dimulai pada 2017 di sebuah sasana di Western Sydney, dan pada bulan Maret tahun berikutnya.

Baca Juga

Rahimi ketika ditanya bagaimana dia akan menangani orang-orang yang menentang keikutsertaannya dalam olahraga karena keyakinan Islamnya.

"Jika ada yang mengkritik keyakinan saya, saya akan mengatakan, 'Ada yang ingin dikatakan?' Lalu, pukul (menunjukkan prestasi)," kata Rahimi.

Dedikasi dan kedisiplinan Rahimi tidak luput dari perhatian sepupu dan pelatihnya, Muhummad Alyatim, yang menggambarkannya tangguh secara mental dan fisik, dan panutan yang hebat bagi atlet wanita. Kemenangan Rahimi di kualifikasi Commonwealth Games tidak hanya mengamankan tempatnya di ajang 2022 di Birmingham, tetapi juga menandai momen penting bagi keyakinannya.

Saat Rahimi melangkah ke atas ring untuk berkompetisi di divisi 57 kilogram, ia mendobrak penghalang dan mengukir sejarah di dunia olahraga tinju. Ia telah menyabet penghargaan Commonwealth Games Australia Emerging Athlete of the Month. Namun, sebagai seorang Muslimah yang taat, Rahimi harus menyeimbangkan puasanya dengan jadwal latihannya yang padat.

Sebagai seorang atlet, ia tak meninggalkan kewajiban sholat lima waktu dan tetap menjalankan puasa dari fajar hingga senja selama bulan Ramadhan. Yang mana puasa merupakan tantangan tersendiri bagi atlet jika digabungkan dengan latihan tinju dan latihan berat.

"Latihan selama Ramadhan sangat sulit. Anda berlatih sebelum mulai berpuasa. Kemudian Anda pergi ke gym satu jam setelah makan. Kamu lapar tapi kamu harus mengendalikan keinginanmu dengan makanan karena kamu tidak bisa makan terlalu banyak, terutama jika kamu sedang berkompetisi," kata Rahimi.

Terlepas dari tantangan tersebut, Rahimi tetap bertekad untuk sukses di atas ring dan menginspirasi gadis-gadis muda Islam untuk mengejar impian mereka. Dia berharap mendobrak hambatan dan stereotip dan membuktikan iman dan olahraga dapat berjalan beriringan.

 

Terpopuler