REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebesar empat persen saham raksasa energi milik Kerajaan Arab Saudi, Saudi Aramco, telah dialihkan dari kepemilikan negara ke Sanabil Investments. Sanabil merupakan cabang investasi dari lembaga pengelola investasi Kerajaan Saudi.
Hal itu disampaikan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) pada Ahad (16/4/2023. Pangeran MBS mengungkapkan, Saudi tetap menjadi pemegang saham terbesar Aramco dengan porsi kepemilikan 90,18 persen saham di perusahaan tersebut, demikian laporam Saudi Press Agency yang disiarkan Zawya, Senin (17/4/2023).
Langkah tersebut mengikuti transfer serupa tahun lalu senilai puluhan miliar dolar AS. Dengan demikian, Sanabil kini memegang total delapan persen saham di Aramco.
Pangeram MBS mengindikasikan bahwa pengalihan saham ini merupakan bagian dari inisiatif jangka panjang Arab Saudi untuk mendorong dan mendiversifikasi ekonomi nasional serta memperluas peluang investasi sejalan dengan Visi Saudi 2030.
Sanabil yang berbasis di Riyadh adalah perusahaan investasi yang berkomitmen sekitar tiga miliar dolar AS per tahun untuk transaksi di sektor privat.
Pangeran MBS menambahkan, transfer tersebut akan membantu memaksimalkan aset Dana Investasi Publik (PIF) dan dapat meningkatkan posisi keuangan dan peringkat kredit PIF yang kuat. Dia mengatakan, PIF akan terus meluncurkan sektor-sektor baru, bersama dengan membangun kemitraan ekonomi strategis, melokalkan teknologi dan pengetahuan, yang pada akhirnya akan menciptakan lebih banyak pekerjaan langsung dan tidak langsung di pasar tenaga kerja lokal.