Senin 17 Apr 2023 15:20 WIB

Diklaim Sebagai Roket Terkuat, SpaceX akan Luncurkan Starship

Starship meluncur pada Senin (17/4) sekitar pukul 19.00 WIB.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
SpaceX akan meluncurkan roket terkuat di dunia, Starship, pada Senin (17/4) sekitar jam 7.00 pagi waktu Texas atau sekitar jam 19.00 WIB. Roket ini dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan bahkan ke destinasi luar angkasa yang lebih jauh lagi.
Foto: cnet
SpaceX akan meluncurkan roket terkuat di dunia, Starship, pada Senin (17/4) sekitar jam 7.00 pagi waktu Texas atau sekitar jam 19.00 WIB. Roket ini dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan bahkan ke destinasi luar angkasa yang lebih jauh lagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---SpaceX akan meluncurkan roket terkuat di dunia, Starship, pada Senin (17/4) sekitar jam 7.00 pagi waktu Texas atau sekitar jam 19.00 WIB. Roket ini dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan bahkan ke destinasi luar angkasa yang lebih jauh lagi.

Bila tak ada halangan, roket Starship akan diluncurkan dari Starbase milik SpaceX yang berlokasi di Texas, Amerika Serikat. Bila rencana peluncuran roket hari ini tertunda, jadwal peluncuran baru akan diumumkan pada akhir pekan ini.

Baca Juga

Roket ini terdiri dari sebuah kapsul yang bisa digunakan ulang dan pendorong roket Super Heavy tahap pertama. Nantinya, para awak astronot dan kargo akan ditempatkan di dalam kapsul tersebut selama perjalanan.

Selain digadang sebagai roket terkuat di dunia, roket Starship juga memiliki tinggi yang menjulang. Roket Starship memiliki tinggi sekitar 50 meter, sedangkan Super Heavy memiliki tinggi sekitar 70 meter.

Pada Februari lalu, SpaceX telah berhasil melakukan uji coba terhadap mesin 33 Raptor yang digunakan pada roket Starship. Saat uji coba dilakukan, pendorong roket Super Heavy ditautkan ke tanah agar roket tidak benar-benar meluncur.

Badan antariksa Amerika Serikat NASA  Starship telah memilih roket Starship untuk mendaratkan para astronotnya di bulan dalam misi Artemis III. Misi ini paling cepat akan dilaksanakan pada penghujung 2025.

Namun sebelumnya, NASA juga akan mengangkut astronot mereka ke orbit bulan pada November 2024 dalam misi Artemis II. Dalam misi ini, NASA akan menggunakan roket berat milik mereka bernama Space Launch System (SLS), yang telah dikembangkan selama lebih dari satu dekade.

Dari segi ukuran dan kekuatan, roket Starship lebih unggul dibandingkan SLS. Starship bisa menghasilkan 17 juta pon daya dorong, dua kali lipat lebih besar dari roket Saturn V yang dulu digunakan oleh NASA untuk mengirim astronot Apollo ke bulan.

Karena Starship bisa digunakan ulang secara penuh, biaya yang dibutuhkan untuk meluncurkan roket ini juga jauh lebih terjangkau. Untuk setiap kali peluncuran, roket Starship diperkirakan hanya akan membutuhkan biaya kurang dari 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 147,9 miliar dalam 2-3 tahun.

CEO SpaceX Elon Musk memprediksi bahwa biaya tersebut akan semakin rendah seiring dengan berjalannya waktu. Sebagai perbandingan, satu kali peluncuran roket Falcon 9 milik SpaceX membutuhkan biaya sekitar 62 juta dolar AS atau sekitar Rp 917 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement