REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia adalah negara yang tidak sedang menutup diri. Ia menegaskan, Indonesia sangat terbuka sebagai tempat berinvestasi dan kerja sama.
Dirinya berharap, lewat pembangunan industri hilir di Indonesia yang nilai investasinya mencapai 545,3 miliar dolar AS, akan memunculkan semakin banyak peluang besar yang saling menguntungkan. Strategi berikutnya, kata dia, yakni melalui ekonomi hijau.
Selama ini, lanjutnya, Indonesia selalu berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan. “Kami telah melakukan aksi nyata. Saat ini laju deforestasi Indonesia turun siginifikan dan terendah dalam 20 tahun terakhir, 88 persen kebakaran hutan turun, 600 ribu hektar hutan mangrove selesai direhabilitasi pada 2024 dan merupakan yang terluas di dunia," tuturnya dalam sambutan pembukaan Hannover Messe 2023 di Jerman, Ahad (16/4/2023).
Jokowi melanjutkan, Indonesia juga membangun 30 ribu hektar kawasan industri hijau. Lalu pada 2023, sebanyak 23 persen sumber energi berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pada 2025 pembangkit listrik tenaga batu bara akan ditutup. "We walk the talk, not only talk the talk”, tegas Presiden.
Lewat berbagai strategi ini, Jokowi ingin memastikan transisi energi dapat menghasilkan energi terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Maka menurutnya, ini membutuhkan dukungan teknologi, investasi serta pembiayaan tidak sedikit. Setidaknya mencapai 1 triliun dolar AS hingga 2060.
Berdasarkan estimasi itu, Presiden Jokowi mengundang para investor Jerman untuk membangun industri hijau di Indonesia. “Sekali lagi, Indonesia sangat terbuka untuk bekerja sama dan berinvestasi. Let us collaborate for our common prosperity," ajak dia.
Ajakan tersebut ditanggapi baik oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz. Dalam pidatonya, kanselir turut mengungkapkan kekagumannya atas eksistensi Indonesia di sektor industri.
“Dengan penduduk yang beragam, luas wilayah yang sangat besar, serta demokrasinya yang kokoh, Indonesia pantas berada di tengah jantung dunia. Kami berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo untuk kerja samanya selama ini," ujarnya pada kesempatan serupa.
Di masa depan, sambungnya, Jerman ingin semakin mempererat dan memperkokoh jalinan kerja sama yang telah ada. Terutama pada bidang energi, penurunan karbonisasi, dan perlindungan iklim.
Hannover Messe 2023 berlangsung pada 17–21 April di Pusat Pameran Hannover, Niedersachsen, Jerman. Tahun ini, Indonesia kembali berpartisipasi sebagai Official Partner Country.
Pada Senin (17/4/2023), Presiden Jokowi dijadwalkan meresmikan Paviliun Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan walkabout ke berbagai macam stan industri unggulan Indonesia serta menghadiri business summit.
Lihat postingan ini di Instagram