Senin 17 Apr 2023 14:34 WIB

AS Hingga Filipina Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan Nonmigas Indonesia

AS menyumbang surplus terbesar pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang penjaga stan pameran menjelaskan produk mesinnya kepada pengunjung pada acara pameran Teknologi Refrigerasi dan HVAC (Heating Ventilating and Air Conditioning) 2022 di JIExpo Kemayoran Jakarta, jumat (23/09/2022). AS menyumbang surplus terbesar pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik.
Foto: REPUBLIKA/DARMAWAN
Seorang penjaga stan pameran menjelaskan produk mesinnya kepada pengunjung pada acara pameran Teknologi Refrigerasi dan HVAC (Heating Ventilating and Air Conditioning) 2022 di JIExpo Kemayoran Jakarta, jumat (23/09/2022). AS menyumbang surplus terbesar pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada tiga negara penyumbang surplus nonmigas terbesar pada Maret 2023. Ketiga negara tersebut yaitu Amerika Serikat (AS), India, dan Filipina.

“Kami lihat AS surplus sebesar 1,09 miliar dolar AS,” kata Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan AS menyumbang surplus terbesar pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar 223,5 juta dolar AS. Begitu juga dengan komoditas pakaian dan aksesorisnya rajutan senilai 190 juta dolar, serta pakaian dan aksesori bukan rajutan sebesar 185,9 juta dolar AS. 

Lalu India, Imam mengatakan, mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 1,08 miliar dolar AS. "Surplus ini terbesar terjadi pada komoditas bahan bakar mineral senilai 771,5 juta dolar AS, lemak dan minyak hewan nabati sebesar 187,5 juta dolar AS, dan bijih logam, terak, dan abu senilai 101 juta dolar AS," ungkap Imam.

Sementara Filipina mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 806 juta dolar AS. Penyumbang surplus terbesar yaitu pada komoditas bahan bakar mineral senilai 313,6 juta dolar AS, kendaraan dan bagiannya senilai 223,4 juta dolar AS, serta bijih logam, terak, dan abu 93,7 juta dolar AS.

Sementara itu, BPS juga mencatat tiga negara penyumbang defisit neraca perdagangan non migas Indonesia terbesar yaitu Thailand, Australia, dan Korea Selatan. Thailand defisit 609,4 juta dolar AS, Australia 485,5 juta dolar AS, dan Korea Selatan 266,4 juta dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement