Sabtu 22 Apr 2023 22:15 WIB

Gereja Ortodoks: Rakyat Rusia-Ukraina Harus Berjuang Demi Perdamaian

Rakyat Rusia dan Ukraina mesti berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan perdamaian

Fragmen kendaraan militer Rusia yang hancur berserakan dengan latar belakang gereja Ortodoks di desa Lypivka dekat Kyiv, Ukraina, pada 11 April 2022.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Fragmen kendaraan militer Rusia yang hancur berserakan dengan latar belakang gereja Ortodoks di desa Lypivka dekat Kyiv, Ukraina, pada 11 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rakyat Rusia dan Ukraina mesti berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan perdamaian di Ukraina sesegera mungkin, kata pemimpin Gereja Ortodoks Rusia (ROC), Patriark Moskow dan Seluruh Rusia Kirill.

Kirill menyampaikan hal tersebut pada Ahad (16/4/2023) saat peringatan Malam Paskah di Gereja Katedral Kristus Sang Juru Selamat, Moskow.

"Kejadian memilukan, yang bahkan bisa digambarkan sebagai perseteruan internal, sedang terjadi di tanah Rusia kita yang bersejarah. Saya meminta kepada semua orang Rusia dan Ukraina, terutama mereka yang terseret dalam konflik ini: dengan kekuatan doa, amal baik, dan niat yang mulia, kita harus melakukan segalanya agar konflik ini dapat segera dihentikan," kata Kirill.

Sang Patriark juga berharap agar rakyat Rusia dan Ukraina dapat memulihkan "perdamaian dan kehidupan berdampingan yang harmonis, serta ikatan persaudaraan yang kuat di antara bangsa kita, yang dahulu pernah bersatu di bawah satu bangsa yang mendiami satu negeri Rus."

"Doa khusus hari ini adalah tentang hal tersebut, dan saya mengajak Anda semua untuk turut berdoa," katanya, menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement