REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Diaz Hendropriyono, mengagumi inovasi yang dihasilkan mahasiswa Prodi Bioteknologi Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Kekagumannya tersebut disampaikan saat berkunjung ke Unisa Yogyakarta, Sabtu (15/4/2023).
Dalam kunjungannya, Diaz ingin mengetahui lebih lanjut terkait tiga inovasi yang dihasilkan mahasiswa Prodi Bioteknologi Unisa Yogyakarta. Tiga inovasi ini berupa Biopackaging, Biodegradable, dan Biostraw.
Menurutnya, inovasi-inovasi tersebut dapat mendukung program pemerintah. Utamanya dalam menanggulangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh permasalahan sampah plastik, dan mengatasi pemanasan global (global warming) akibat efek dari rumah kaca.
"Saya sudah membaca dan ingin mengetahui secara langsung inovasi yang dibuat oleh mahasiswa Bioteknologi, karena itu sangat membantu dalam program pemerintah dalam mengurangi sampah plastik," kata Diaz dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (17/4/2023).
Saat berkunjung ke Unisa Yogyakarta, tim mahasiswa Bioteknologi memberikan pemaparan secara langsung terkait penemuan dan inovasi tersebut kepada Stafsus Presiden. Usai pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi laboratorium Bioteknologi Unisa Yogyakarta.
Sementara itu, Wakil Rektor I Unisa Yogyakarta, Taufiqurrahman, juga berharap agar inovasi-inovasi yang dihasilkan mahasiswa tersebut dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi tidak hanya bangsa Indonesia, namun secara global.
Melalui inovasi tersebut, juga diharapkan hadir inovasi-inovasi lainnya khususnya dari mahasiswa Unisa Yogyakarta yang bermanfaat secara luas. Atas kehadiran Stafsus Presiden tersebut untuk mengetahui secara langsung inovasi yang dihasilkan mahasiswa, Taufiqurrahman pun menyampaikan apresiasinya.
"Semoga apa yang sudah dibuat oleh mahasiswa berupa inovasi ini bisa memberikan solusi pada negeri ini, karena dalam perihal masalah pemanasan global," kata Taufiqurrahman.