Senin 17 Apr 2023 18:23 WIB

Penjelasan dan Gaya Bahasa Alquran yang Fasih

Alquran mengulang-ulang berbagai tanda kekuasaan-Nya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Penjelasan dan Gaya Bahasa Alquran yang Fasih. Foto:  Infografis Alasan Ada Surah yang Terputus dalam Alquran. Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
Penjelasan dan Gaya Bahasa Alquran yang Fasih. Foto: Infografis Alasan Ada Surah yang Terputus dalam Alquran. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengajak umat Islam untuk melihat tingkatan kasih sayang Alquran yang luas dan agung terhadap orang-orang awam, serta merenungkan pula bagaimana Alquran memperhatikan pikiran mereka yang dangkal dan pandangan tidak tajam terhadap permasalahan-permasalahan rumit. 

Kata Nursi, perhatikan lah bagaimana Alquran mengulang-ulang berbagai tanda kekuasaan-Nya yang jelas yang tertulis di permukaan langit dan bumi. Ia bacakan pada mereka huruf-huruf besar yang terbaca dengan sangat mudah itu. Misalnya penciptaan langit dan bumi, penurunan hujan dari langit, bagaimana menghidupkan bumi, dan lain sebagainya.

Baca Juga

Penglihatan tersebut tidak diarahkan untuk melihat huruf-huruf kecil yang tertulis di dalam huruf-huruf yang besar tadi kecuali hanya sesekali. Maksudnya agar mereka bisa memahaminya dengan mudah.

"Selanjutnya, lihatlah penjelasan dan gaya bahasa Alquran yang fasih. Ia membacakan kepada manusia berbagai tanda kekuasaan yang ditulis oleh qudrah Ilahi dalam lembaran-lembaran alam," jelas Nursi dikutip dari buku Al-Lama'at terbitan Risalah Nur halaman 244-245

Sehingga, lanjut Nursi, seolah-olah Alquran merupakan bacaan yang mencakup seluruh isi kitab alam dan tatanannya serta mencakup semua urusan Sang Pencipta dan segala perbuatan-Nya yang bijak. Karena itu, dengarkan dengan kalbu firman Allah yang berbunyi:

عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ

"Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?" (QS An-Naba'[78] :1)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement